Di LPM Instika, Mari Berkeluarga!
Untuk sesuatu yang menarik, waktu akan menemukan relativitasnya. Ia akan terasa sangat cepat berlalu bagai kilatan cahaya. Ya, begitulah yang saya rasakan sekarang. Dua periode (2009-2010 dan 2010-2011) di Lembaga Pers Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (LPM-Instika) barangkali bila ia adalah sesuatu yang menjemukan akan seperti bertahun-tahun lamanya. Dan itu sungguh sangat menyiksa. Tapi kenyataannya tidak, LPM-Instika adalah tempat berproses yang sangat menyenangkan. Menuliskan tentang kenangan belajar bersama di LPM-Instika tentulah tak cukup hanya dalam selembar kertas ini. Terlebih lagi, ia juga melibatkan emosi yang mungkin tak bisa diakomodasi oleh sekian kata-kata. Bagaimana mungkin saya bisa menarasikan dengan sempurna emosi saya ketika tangan Anam yang kekar meninju punggung saya, misalnya. Atau ketika saya tertawa mendapati Aciek dan Fandrik diadu-domba oleh kawan-kawan. Nah, hal yang demikian itu mungkin hanya menjadi konsumsi perasaan. Narasi yang dimunculkan ta...