Posts

Showing posts with the label Sastra Sufistik

Sufi Road : Syair Ma'rifat Abdurrauf Fin Ali Al-Fansuri

jikalau diibarat sebiji kelapa kulit dan isi tiada serupa janganlah kita bersalah sapa tetapi beza tiadalah berapa sebiji kelapa ibarat sama lafaznya empat suatu ma�ana di situlah banyak orang terlena sebab pendapat kurang sempurna kulitnya itu ibarat syariat tempurungnya itu ibarat tariqat isinya itu ibarat haqiqat minyaknya itu ibarat ma�rifat Abdurrauf begitulah nama yang dilekatkan kepada anak lelaki itu. Dalam pertumbuhannya kelak ia dikenal sebagai ulama. Dan orang-orang dengan hormat memanggilnya dengan sebutan Syeikh Abdurrauf. Namanya yang singkat dan sederhana ini kadang-kadang dilengkapi dengan Syeikh Abdurrauf bin Ali al-Fansuri. Oleh kharisma yang dimilikinya kemudian orang memberi sejumlah gelar seperti, Syeikh Kuala, Syeikh di Kuala atau Ciah Kuala dan Tengku Ciah Kuala. Ada pula yang menyebutnya dengan nama Abdurrauf van Singkel. Sebutan ini semua ada sebabnya. Disebut Syeikh Kuala karena Syeh Abdurrauf pernah menetap dan mengajar hingga wafat�nya dan dimakamkan di Kua...

Sufi Road : Qolbu

Image
Syekh Abdul Karim Ibnu Ibrahim Al Jaili [1366M - 1430M] Qalbu adalah Singgasana Allah Pusat kendali diri setiap manusia Landasan penampakkan Al Haq Ranah hamparan kasih rahmatNya Ia adalah cerminan hakikatNya Mikroskop nilai keluhuranNya Wadah penampung kalamNya Jaring penangkap isyarat-isyaratNya Ia dianalogikan dengan cahaya Diurai dengan huruf-huruf Qur�ani Ia laksana, minyak dan lampu Dalam Misykat serta kaca menyala Ia mudah terbalik dan pongah, Qalbu yang ingat mulia, yang lalai nista, Ia kadang bersinar, kadang gelap, Ia menyinari jagad diri dan kehidupan, Qalbu didatangi DutaNya untuk Dipersiapkan menerima tugas ketuhanan Qalb suci bermoral malaikatNya Qalbu kotor berkarakteri setan terlaknat Qalbu adalah penanda setiap insan Adakah ia manusia baik atau buruk Ia merupakan pundit rahasia batin Samudera pengetahuan setiap manusia Ia kunci pembuka keagunganNya Pintu pembentang rahasia-rahasiaNya Itulah wajah hakiki qalbumu yang sesungguhnya Simpanlah rahasia batinmu, kau akan mel...

Sufi Road : Musawarah Burung (Mantiqu't-Thair) - 1

Image
I. MADAH DOA PUJI bagi Khalik Yang Kudus, yang telah menempatkan arasy-Nya di atas perairan, dan yang telah menjadikan segala makhluk di bumi. Kepada langit telah Ia berikan kekuasaan dan kepada bumi kepatuhan; kepada langit telah Ia berikan gerak dan kepada bumi ketenangan yang tetap. Ia tinggikan angkasa di atas bumi bagai tenda tanpa tiang-tiang penyangga. Dalam enam masa Ia ciptakan ketujuh kaukab dan dengan dua huruf1 Ia ciptakan kesembilan kubah langit. Pada mulanya Ia sepuh bintang-bintang dengan emas, hingga di rnalam hari langit dapat bermain triktrak. Dengan berbagai sifat Ia anugerahi jaringan tubuh, dan telah ditaruh-Nya debu pada ekor burung jiwa.2 lautan Ia jadikan cair sebagai tanda pengabdian, dan puncak-puncak gunung pun bertudung salju karena takut kepada-Nya. Ia keringkan dasar laut, dan dan batu-batunya Ia hasilkan manikam-manikam mirah, dan dari darah-Nya, wangi kesturi. Kepada gunung-gunung telah Ia berikan puncak-puncak sebagai golok dan lembah-lembah sebagai ik...

Sufi Road : Rumi dan Syuaib Antara Harapan dan PErsembahan

Image
Harapan identik dengan adanya keinginan. Orang yang menginginkan suatu hal pastilah ia memiliki harapan agar hal tersebut bisa segera terengkuhnya. Sebaliknya, untuk mendapatkan sesuatu tentunya seseorang harus ada pengorbanan, baik pengorbanan secara fisik maupun perasaan. Pengorbanan juga identik dengan persembahan. Berbicara masalah harapan dan persembahan, kali ini akan diorientasikan pada harapan dan persembahan Syu�aib AS. Syu�aib AS merupakan salah satu dari sekian banyak nabi dan rasul yang diutus tuhan untuk menjadi perantara memberi pencerahan kepada umat manusia yang berjalan dalam lembah kesesatan. Ia diutus untuk kaum Madyan yang cenderung berbuat kemungkaran, kemaksiatan, dan tipu-menipu dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling jelas melekat pada kepribadian mereka adalah kecurangan dan penghianatan dalam hubungan dagang, seperti pemalsuan barang, pencurian dalam takaran dan timbangan. ��Berdo�alah, menangislah di waktu malam, sampai terdengar suara yang dahsyat dari lan...

Sufi Word : Sepotong Gurindam Layla Majnun

Image
Sepasang kekasih terbaring dalam kesunyian Disandingkan di dalam rahim gelap kematian Sejati dalam cinta, setia dalam penantian Satu hati, satu jiwa, di dalam surga keabadian * Terkulai di puncak rindu Tenggelam dalam sendu Kasih mu tak siapa Bisa tanggalkan Biar luka parah Biar jiwa lara Kasih mu yang sebati Sukar ku pisah Siapa bisa rasakan Gelora cinta si Laila Siapa gerangan Kalaulah bukan Majnun Mesti ada saksi Mesti tegak bukti Sebuah pengorbanan Sebagai ganti Lafazkan cinta mu satu Azamkan cinta mu satu Nazarkan cinta mu satu Kibarkan cinta mu satu Laungkan cinta mu satu Juangkan cinta mu satu * �Kau penyebab sekaratku yang berkepanjangan Tetapi hasratku padamu membuat kau kumaafkan.� * � Jiwa manusia tidak lebih dari seberkas cahaya, terlahir untuk bersinar dalam suatu masa yang singkat sebelum akhirnya padam selamanya. Di alam ini semua ditakdirkan untuk binasa, tidak ada yang abadi. Namun, jika Anda �mati� sebelum Anda mati, berpaling dari dunia dan kemunafikan wajahnya, Anda...

Sufi Road : Syeikh Hamzah al-Fansuri - Tokoh tasawuf penuh karya

Image
Syeikh Hamzah al-Fansuri , kiranya namanya di Nusantara di kalangan Ulama dan Sarjana penyelidik keislaman tak asing lagi. Hampir semua penulis sejarah Islam mencatat bahwa Syeikh Hamzah Fansuri dan muridnya syeikh Syamsuddin Sumatrani adalah termasuk tokoh sufi yang sefaham dengan al-Hallaj. Faham hulul, ittihad, mahabbah dan lain-lain. Syeikh Hamzah Fansuri adalah seorang cendekiawan, ulama tasawuf, dan budayawan terkemuka yang diperkirakan hidup antara pertengahan abad ke-16 sampai awal abad ke-17. Nama gelar atau takhallus yang tercantum di belakang nama kecilnya memperlihatkan bahwa pendekar puisi dan ilmu suluk ini berasal dari Fansur, sebutan orang-orang Arab terhadap Barus, sekarang sebuah kota kecil di pantai barat Sumatra yang terletak antara kota Sibolga dan Singkel. Sampai abad ke-16 kota ini merupakan pelabuhan dagang penting yang dikunjungi para saudagar dan musafir dari negeri-negeri jauh. Sayang sekali bukti-bukti tertulis yang dinyatakan kapan sebenarnya Syeik...

Sufi Road : Engkau mentari, Engkau purnama

Image
Engkau mentari, Engkau purnama oleh Sayyid Ja'far ibn Hasan ibn 'Abdul Karim al-Barzanji Purnama penuh terbit di atas kita dengan terbitnya, tenggelam seluruh bulan lainnya rupawan seindah wajahmu tak pernah kami menyaksikannya - wajah ceria penuh sukacita! Engkau mentari, engkau lah punama engkau cahaya di atas segala cahaya engkau pembangkit semangat dan daya engkau lentera hati kita Wahai kekasihku, wahai Muhammad junjunganku! wahai bintang dari Timur dan Barat! wahai, engkau sang pendukung! Wahai yang terpuji! wahai, Imam dua kiblat! Ia yang sempat melihat wajahmu betapa untungnya! wahai engkau yang berbudi mulia pada orangtua mata-airmu yang sejuk dan suci adalah tempatku mereguk minum di hari kebangkitan nanti. Kami tak pernah melihat unta-unta dari mana pun asalnya - berjalan gembira kecuali saat mereka menujumu semata awan-awan melindungimu dan tuan rumah mulia melimpahkan segala hadiah kehormatan bagimu saja. Pepohonan mendatangimu menitikkan airmata merundukkan diri ...