Posts

Showing posts with the label Madrasah Hadramaut-Alkisah

Madrasah Hadhramaut : Fase-fase Takabbur

Image
Penuhi hatimu dengan cinta kepada manusia, cinta kebaikan bagi mereka, sebagai wujud kasih sayang terhadap mereka. Nabi SAW bersabda, “Orang-orang yang penuh cinta akan disayang oleh Yang Maha Pemilik cinta, Yang Mahasuci lagi Mahatinggi....”  Hati tidaklah diciptakan untuk bersenang-senang dengan kenikmatan dunia. Benar, makanan dan minuman dapat dinikmati oleh mulut, pe­mandangan yang indah dapat pula di­nikmati oleh matamu, demikian pula se­gala sesuatu yang dibolehkan untuk di­nikmati oleh nafsumu dan semua anggota tubuh yang berkaitan dengannya ber­da­sarkan bentuk-bentuk kenikmatannya ma­sing-masing. Akan tetapi, tidaklah pa­tut bagi hati untuk memiliki ketergantung­an terhadap kesenangan-kesenangan dunia itu. Sesungguhnya cinta terhadap dunia adalah pangkal setiap kesalahan. Karenanya, tampillah terhadap hati­mu untuk mengobati masalah ini, yakni hubbud dunya (cinta dunia). Dan untuk mengobati masalah ini, langkah yang harus ditempuh adalah melepaskan diri dari masa...

Habib Zein : Pahala Bacaan untuk Orang Yang Sudah Meninggal(mati)

Image
Bolehkah menghadiahkan pahala bacaan Al-Quran dan dzikir kepada orang yang telah mati? Ya, itu dibolehkan. Madzhab yang benar dan terpilih menyatakan sampai­nya pahala bacaan dan amal-amal jas­mani lainnya kepada mereka, dan bah­wasanya karena itu pula mereka bisa men­dapatkan pengampunan atas dosa atau peningkatan derajat, cahaya, ke­gembiraan, dan pahala lainnya lantaran karunia Allah SWT. Apa dalilnya? Dalilnya, Nabi SAW bersabda, “Ba­calah surah Yasin kepada orang-orang mati di antara kalian.” – Hadits ini di­sampaikan oleh Abu Daud (3121), Ibnu Majah (1448), dan lainnya, dari hadits Ma’qil bin Yasar RA. Rasulullah SAW juga bersabda, “Ya-Sin adalah jantung Al-Quran. Tidaklah seseorang membacanya dengan niat kepada Allah SWT dan menghendaki ne­geri akhirat melainkan Allah mengam­puninya. Dan bacakanlah ia kepada orang-orang mati di antara kalian.” – Disampaikan oleh Ahmad (5: 26), An-Nasa’i dalam Al-Kubra (10914), dan lainnya. Ulama ahli tahqiq menyatakan, ha­dits ini...

Madrasah Hadhramaut : Jendela Bathin

Ketahuilah, bila engkau relakan hatimu menjadi halaman bagi datang dan perginya berbagai macam dan rupa lintasan-lintasan baik ataupun buruk dalam bentuk apa pun, engkau tidak akan pernah bisa mengontrol segala tingkah laku dan perbuatanmu untuk selama-lamanya. Setelah engkau pelihara jendela-jendela lahir yang dapat mencemari hati, baik pada siang maupun malam hari, selanjutnya terdapat jendela-jendela lain yang perlu mendapat perhatian kita. Jendela-jendela yang sesungguhnya mem­pengaruhi mata dalam memandang, telinga dalam mendengar, dan lidah da­lam bertutur kata. Jendela-jendela itu ada­lah jendela bathin, sebagaimana telah disinggung pada penjelasan yang lalu. Para ulama suluk menyebut jendela-jendela bathin ini dengan nama al-kha­wathir, yakni lintasan-lintasan yang muncul di dalam hati. Jendela jenis ini tidak dapat diindra, dan tidak pula berupa materi. Setiap bentuk ketaatan yang disukai Allah SWT yang telah mewujud dalam ben­tuk perbuatan tidak lain berawal dari satu lintas...