Sinopsis Mohabattein Episode 42 (10 September 2016): Akhir Pelarian Romi Si Biang Masalah Dan Parmeet Yang Kembali Berulah!
Sinopsis Mohabattein Episode 42 (10 September 2016): Akhir Pelarian Romi Si Biang Masalah! dan si Parmit yang kembali berulah || Selamat datang di blog kabar sensasi, jumpa lagi dengan admin yang kebetulan lagi longgar jadi dari pada nganggur posting sinopis aja deh. Karena admin akhir-akhir ini nyimaknya serial Mohabattein jadi posting cerita serial ini aja ya. Pada sabtu 10 September 2016 ini sudah masuk episode yang ke 42 ya? Buat yang setia nonton pasti tau dong episode yang sebelumnya? admin ulas dikit episode sebelumnya ya.
Mohabbatein episode 41 yang tayang 9 September 2016 ceritanya Madhavi mengetahui rahasia kejahatan Romi yang tersimpan dalam laptopnya. Madhavi ke rumah untuk bertanya pada Romi tapi yang ada cuma Simmi. Madhavi langsung bergegas hendak menemui Ishita ke klinik. Simmi pun bertanya-tanya sendiri kenapa Madhavi sangat murka mencari Romi? Simmi pun menyadari bahwa tadi Madhani membawa laptop Romi, Simmi yakin Madhavi tau sebuah rahasia. Simmi langsung telpon Romi, akhirnya Romi ambil tindakan untuk menghentikan Madhavi. Saat di jalan sibuk mencari taxi, tiba-tiba Madhavi ditabrak sebuah mobil dan diduga pengemudinya itu adalah Romi. Singkat cerita Madhani ditemukan Raman dan dibawa ke rumah sakit dengan kondisi kritis. Sementara itu Simmi menyuruh agar Romi melarikan diri ke rumah temannya. Tapi disisi lain Ishita sudah curiga pada Romi yang terlibat dalam kecelakaan Madhavi. Bahkan ketika sadar pun Madhavi sempat memberikan petunjuk pada Ishita "MMS Romi", Ishita pun tanggap apa yang dimaksud sang ibu.
Nah Sinopsis Mohabattein Episode 41 (10 September 2016) ceritanya adalah Ishita akhirnya membuka laptop Romi dan tau bahwa sebenarnya video tentang Mihika dan Mihir yang tersebar beberapa waktu yang lalu adalah ulah Romi. Raman mendekati Ishita, yang otomatis Raman akhirnya tau soal kelakuan Romi yang sesungguhnya.
Raman menceritakan pada ayah dan ibunya bahwa Madhavi tau rahasia Romi yang telah membuat video Mihika, saat Madhavi hendak memberitahu Ishita saat itulah terjadi kecelakaan. Pak Balla pun emosi, sementara Thosi menangis. Pak Balla langsung minta agar Raman menelpon Romi, Raman tanya pada Simmi dimana Romi? Simmi mengaku tidak tau, Simmi justru bilang Ishita sempat memarahi Romi dan itulah mengapa Romi pergi. Simmi sok kawatir dengan Romi tapi Raman yakin bahwa sebenarnya Simi itu tau keberadaan Romi. Raman bertekat akan mencari Romi meski Simmi tak memberitahu keberadaan adiknya itu.
Ayahnya Ishita datang ke rumah Raman dan tanya apakah semua baik-baik saja? Raman pun bilang iya, lalu Raman dan sang mertua pergi bersama untuk menengok kembali Madhavi ke rumah sakit. Sementara itu Thosi sangat sedih atas kelakuan Romi. Thosi merasa bersalah karena Romi jadi pemuda yang nakal, tapi Simmi terus saja bela Romi. Thosi kawatir jika sampai Raman menemukan Romi maka si Romi bisa saja dihabisi, Simmi pun bilang agar Thosi tenang karena Raman tak akan menemukan Romi. Simmi mengaku pada Thosi bahwa sebenarnya yang menyuruh Romi melarikan diri adalah dirinya.
Romi bersembunyi ke rumah Bunty. Romi sangat cemas kalau-kalau Raman menemukannya maka bisa gawat, Bunty mencoba menenangkan Romi bahwa Raman itu kakaknya jadi paling hanya memarahinya saja tapi Romi tau bahwa sang kakak kalau sudah marah itu luar biasa. Romi yakin Raman tak akan mengampuninya karena pertama soal Video Mihika lalu kecelakaan Madhavi belum lagi soal fitnah ke kakak iparnya Ishita.
Madhavi curhat pada Ishita bahwa dia tak suka di rumah sakit, Raman pun bilang ingin memindahkannya ke rumah sakit bintang lima yang lebih bagus tapi Madhavi tetep menolak. Akhirnya Raman bilang pada dokter agar sang mertua bisa dirawat jalan di rumah saja, dokter pun menyetujuinya. Raman mengurus semua kebutuhan sang mertua, Ishita pun berterimakasih pada Raman untuk segalanya.
Romi menghubungi Thosi, yah tentu saja Thosi langsung bertanya apakah Romi terlibat dalam kecelakaan Madhavi? Romi pun mengelak alias tidak mengakuinya. Thosi terus mendesak kalau tidak kenapa Romi harus kabur dari rumah? Romi merasa terdesak dan menutup telponnya. Romi tak sanggup mengatakan kebenarannya pada sang ibu.
Thosi sangat sedih, sementara Simmi terus-terusan membela Romi bahwa sang adik tidak terlibat dalam kecelakaan itu meski salah satu kejahatan Romi soal video Mihika sudah terbongkar. Simmi minta agar ibunya tidak terlalu memikirkan Romi dan biarkan di rumah Bunty untuk sementara waktu. Tanpa disadari Raman mendengar pembicaraan Simmi dengan Thosi, Raman langsung pergi ke kamar dan berjanji pada Ishita akan menangkap Romi.
Ishita masak untuk bekal makan siang Raman, tapi Raman sempat menolak dan Ishita mengadu pada Ruhi, akhirnya Raman mau bekal masakan Ishita atas permintaan Ruhi. Tapi ada yang salah karena ternyata bekal yang dibawa Raman itu sub, saat Ishita telpon Raman sempat sewot dan Ishita pun tepok jidat alias mengakui bahwa dirinya salah membawakan bekal. (Yah gitu deh, meski dalam suasana genting karena kelakuan Romi tapi episode kali ini tetep ada adegan-adegan khas antara Raman dan Ishita yang berseteru, menurut admin blog kabar sensasi sih ini unik karena seenggaknya ada lucu-lucunya dikit gitu lah).
Romi kaget ketika bel berbunyi dan yang datang adalah Parmeet, ngapain coba? Parmeet mengaku datang karena diberitahu oleh Simmi, Romi pun terkejut setelah menyadari ternyata selama ini Simmi masih berhubungan dengan Parmeet. Dan Parmeet pun mulai mengompor-ngompori Romi, Parmeet bilang demi Ishita Raman pasti rela menjebloskan Romi ke penjara bla bla bla...... Intinya Parmeet ingin ngajakin Romi untuk bersatu menjatuhkan Raman dan Ishita. Tapi sungguh mengejutkan, Romi menolaknya dan justru sempat belain Ishita karena Ishita itu baik tidak seperti Parmeet. Romi bilang lebih milih dikirim ke penjara dan dipukuli Raman dari pada harus bergabung bersama Parmeet. (yah gitulah, sejahat-jahatnya Romi rupanya masih bisa membedakan orang baik dan orang jahat, tidak seperti Simmi yang tau suaminya jahat pun masih digandrungi, admin blog kabar sensasi sebel deh sama Simmi, hihhhhh....*hahaha.... admin mulai lebay).
Romi mengusir Parmeet dan hendak menghajarnya tapi tiba-tiba Raman datang. Lalu justru Ramanlah yang mengusir Parmeet agar pergi sebelum tulang-tulangnya dihancurkan. Setelah itu Raman menampar Romi dan memarahinya, Romi dan Bunty berusaha menjelaskan bukan Romi yang menabrak Madhavi, lalu Raman tanya bagaimana soal Video Mihika? Romi akhirnya mengakui bahwa ia pelakunya karena saat itu emosi sama Mihir.
Sementara itu di rumah Thosi tanya ke Ishita soal kabar Madhavi, Ishita pun menjelaskan keadaan sang ibu. Lalu tiba-tiba ada polisi datang hendak menangkap Romi karena kasus tabrak lari, Simmi pun dengan lantang membela sang adik bahwa belum tentu Romi pelakunya. Raman pun tiba di rumah dengan membawa Romi. Raman mengaku memang dia yang memanggil polisi untuk menangkap Romi dalam kasus tabrak lari. Romi tak percaya raman melaporkannya ke polisi. Raman tiba-tiba minta agar polisi tidak membawa Romi karena yakin Romi bukan pelaku tabrak lari, polisi menolak karena laporan sudah masuk jadi harus diproses dan hukum bukanlan lelucon. Patak datang memberi jaminan agar Romi dibebaskan, Romi berterimakasih pada Raman api disisi lain Ishita menangis bagaimana bisa Romi bebas ata kesalahannya pada Mihika, Balla dan Madhavi?
Thosi meminta agar Ishita memaafkan Romi, Raman pun minta agar Romi menjelaskan semua pada Ishita. Romi pun bilang pada Ishita bahwa dia bukan pelaku tabrak lari itu, tapi Ishita menegaskan bagaimana soal video Mihika dan fitnah pada Bala? Ishita tak bisa memaafkan Romi lalu pergi ke rumah orangtuanya.
Romi minta maaf pada ayah dan ibunya tapi pak Balla selaku ayahnya tidak bisa menerima perbuatan Romi. Raman kembali memarahi Romi agar minta maaf pada seluruh keluarga Iyer. Sementara itu Mihir sangat emosi pada Romi dan kalau bukan karena adiknya Raman maka Mihir sudah menghajar Romi. Mihika juga tak terima dan ingin Romi dihukum.
Ishita mencoba memberikan penjelasan pada Mihika, lalu pada Iyer agar Romi diberi kesempatan yang kedua untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya.
Romi di kampus juga akhirnya mengakui telah menjebak Bala, anggota dewan kampus pun akhirnya minta maaf pada Vandu dan minta agar kembali ke kampus tapi untuk Bala tidak bisa diajak kembali karena telah bertindak sendiri. Romi pun minta pada dewan kampus agar tidak menyalakan Bala karena semua yang terjadi itu adalah kesalahan Romi. Tapi sepertinya pihak kampus tak bisa mengabulkan permintaan Romi, Vandu kesal dan pergi, Bala mengikutinya lalu menyakinkan bahwa pasti akan dapat pekerjaan ditempat lain.
Singkat cerita masalah Romi pun berkhir untuk saat ini.....
Cerita selanjutnya soal ritual pemberian nama untuk bayinya Simmi. Si Simmi telpon Parmeet agar datang, tapi si Parmeet takut pada Raman. Ashok pun memberikan bantuan pada Parmeet agar bisa datang ke acara ritual untuk bayinya. Ashok punya sebuah rencana yakni mengirim Raman ke luar kota sehingga Parmeet bisa bebas datang. Parmeet pun senang karena Ashok bersedia membantunya.
Ishita ada pasien, lalu terlibat pembicaraan bahwa kasus kecelakaan Madhavi itu mirip cerita tetangga sang pasien. Dan sang pasein pun menawarkan siapa tau si tetangganya itu bisa jadi saksi gitu. Ishita ingin mengurus soal itu tapi kadung sibuk dengan urusan lain yakni soal Madhavi yang mendadak kritis. Ishita dan Raman panik, tapi akhirnya semua bisa terkendali. Raman pulang menidurkan Ruhi, setelah itu keluar ke balkon eh ternyata Ishita juga ada dibalkon rumahnya. Raman memberi kode untuk ngajak Ishita jalan-jalan tapi Ishita memberikan kode penolakan. Tapi kemudian Ishita memberi kode setuju, Raman pun tersenyum hingga akhirnya keduanya jalan-jalan berduaan (*cie-cie..... admin blog kabar sensasi mulai lemes ngentik sementara mereka makin romantis....).
Lalu paginya Ishita memberikan hadiah untuk bayinya Simmi. Yah intinya persiapan ritual untuk bayinya Simmi dimulai. Raman marah ketika tau bahwa Simmi ingin Parmeet datang keacara itu tapi Ishita berusaha menenangkan Raman. Tiba-tiba Raman dapat telpon yang meharuskannya pergi keluar kota, Raman kawatir jika Parmeet datang tapi Ishita terus mencoba bahwa semua akan baik-baik saja.
Singat cerita pesta ritual pun berlangsung dan Parmeet pun datang. Mihir kaget melihat kedatangan lelaki hidung belang itu, Mihir bertanya pada Ishita apakah Raman tau soal kedatangan Parmeet? Ishita pun bilang bahwa Raman sudah tau. Secara mengejutkan Parmeet minta agar Ashok dan Shagun memberikan nama bayinya, Simmi memberikan bayinya pada Shagun dan Shagun menamai bayi itu Naamkaran. Thosi kaget kenapa Simmi mau memberikan bayinya pada Shagun? Simmi bilang menuruti perintah Parmeet. Dan tiba-tiba ada hal mengejutkan, si bayi ngompol saat digendong Shagun. Thosi pun tertawa-tawa dengan puasnya, sementara Shagun marah-marah kenapa bayinya gak dipakaikan popok?
Parmeet menyuruh Shagun untuk pergi menangkan diri, sementara ritual dilanjutkan oleh Ishita. Setelah pemberian nama Ishita diminta menyerahkan bayi itu ke Parmeet, Ishita nampak kesal karena harus berhadapan dengan lelaki hidung belang itu. Sementara Ashok dan Shagun puas melihat Ishita yang kesal berhadapan dengan Parmeet.
Parmeet menakut-nakuti Ishita dengan mencoba untuk memegang tangannya, Ishita pun langsung pindah. Parmeet lalu berkata pada Ishita �aku pikir tidak ada yang memberitahukan kepadamu tentang ritual ini sehingga kau berpindah tempat, kau lebih muda dariku jadim kau harus menyentuh kakiku dan mengambil berkatku�.
Yah gitu deh, pokoknya si trio pengacau yakni Parmeet, Ashok dan Shagun ini memang menyebalkan, kurang lebih inilah Sinopsis Mohabattein Episode 42 (10 September 2016): Akhir Pelarian Romi Si Biang Masalah Dan Parmeet Yang Kembali Berulah!
Lanjut lagi Mohabattein episode 43 tanggal 11 September 2016 dikesempatan berikutnya ya. Simak terus blog kabar sensasi karena siapa tau ada sinopsis cerita serial kesukaan kamu disini. ingat hanya di http://kabarsensasi.blogspot.com
Sumpeh admin capek ngetiknya....
Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/
Mohabbatein episode 41 yang tayang 9 September 2016 ceritanya Madhavi mengetahui rahasia kejahatan Romi yang tersimpan dalam laptopnya. Madhavi ke rumah untuk bertanya pada Romi tapi yang ada cuma Simmi. Madhavi langsung bergegas hendak menemui Ishita ke klinik. Simmi pun bertanya-tanya sendiri kenapa Madhavi sangat murka mencari Romi? Simmi pun menyadari bahwa tadi Madhani membawa laptop Romi, Simmi yakin Madhavi tau sebuah rahasia. Simmi langsung telpon Romi, akhirnya Romi ambil tindakan untuk menghentikan Madhavi. Saat di jalan sibuk mencari taxi, tiba-tiba Madhavi ditabrak sebuah mobil dan diduga pengemudinya itu adalah Romi. Singkat cerita Madhani ditemukan Raman dan dibawa ke rumah sakit dengan kondisi kritis. Sementara itu Simmi menyuruh agar Romi melarikan diri ke rumah temannya. Tapi disisi lain Ishita sudah curiga pada Romi yang terlibat dalam kecelakaan Madhavi. Bahkan ketika sadar pun Madhavi sempat memberikan petunjuk pada Ishita "MMS Romi", Ishita pun tanggap apa yang dimaksud sang ibu.
Nah Sinopsis Mohabattein Episode 41 (10 September 2016) ceritanya adalah Ishita akhirnya membuka laptop Romi dan tau bahwa sebenarnya video tentang Mihika dan Mihir yang tersebar beberapa waktu yang lalu adalah ulah Romi. Raman mendekati Ishita, yang otomatis Raman akhirnya tau soal kelakuan Romi yang sesungguhnya.
Raman menceritakan pada ayah dan ibunya bahwa Madhavi tau rahasia Romi yang telah membuat video Mihika, saat Madhavi hendak memberitahu Ishita saat itulah terjadi kecelakaan. Pak Balla pun emosi, sementara Thosi menangis. Pak Balla langsung minta agar Raman menelpon Romi, Raman tanya pada Simmi dimana Romi? Simmi mengaku tidak tau, Simmi justru bilang Ishita sempat memarahi Romi dan itulah mengapa Romi pergi. Simmi sok kawatir dengan Romi tapi Raman yakin bahwa sebenarnya Simi itu tau keberadaan Romi. Raman bertekat akan mencari Romi meski Simmi tak memberitahu keberadaan adiknya itu.
Ayahnya Ishita datang ke rumah Raman dan tanya apakah semua baik-baik saja? Raman pun bilang iya, lalu Raman dan sang mertua pergi bersama untuk menengok kembali Madhavi ke rumah sakit. Sementara itu Thosi sangat sedih atas kelakuan Romi. Thosi merasa bersalah karena Romi jadi pemuda yang nakal, tapi Simmi terus saja bela Romi. Thosi kawatir jika sampai Raman menemukan Romi maka si Romi bisa saja dihabisi, Simmi pun bilang agar Thosi tenang karena Raman tak akan menemukan Romi. Simmi mengaku pada Thosi bahwa sebenarnya yang menyuruh Romi melarikan diri adalah dirinya.
Romi bersembunyi ke rumah Bunty. Romi sangat cemas kalau-kalau Raman menemukannya maka bisa gawat, Bunty mencoba menenangkan Romi bahwa Raman itu kakaknya jadi paling hanya memarahinya saja tapi Romi tau bahwa sang kakak kalau sudah marah itu luar biasa. Romi yakin Raman tak akan mengampuninya karena pertama soal Video Mihika lalu kecelakaan Madhavi belum lagi soal fitnah ke kakak iparnya Ishita.
Madhavi curhat pada Ishita bahwa dia tak suka di rumah sakit, Raman pun bilang ingin memindahkannya ke rumah sakit bintang lima yang lebih bagus tapi Madhavi tetep menolak. Akhirnya Raman bilang pada dokter agar sang mertua bisa dirawat jalan di rumah saja, dokter pun menyetujuinya. Raman mengurus semua kebutuhan sang mertua, Ishita pun berterimakasih pada Raman untuk segalanya.
Romi menghubungi Thosi, yah tentu saja Thosi langsung bertanya apakah Romi terlibat dalam kecelakaan Madhavi? Romi pun mengelak alias tidak mengakuinya. Thosi terus mendesak kalau tidak kenapa Romi harus kabur dari rumah? Romi merasa terdesak dan menutup telponnya. Romi tak sanggup mengatakan kebenarannya pada sang ibu.
Thosi sangat sedih, sementara Simmi terus-terusan membela Romi bahwa sang adik tidak terlibat dalam kecelakaan itu meski salah satu kejahatan Romi soal video Mihika sudah terbongkar. Simmi minta agar ibunya tidak terlalu memikirkan Romi dan biarkan di rumah Bunty untuk sementara waktu. Tanpa disadari Raman mendengar pembicaraan Simmi dengan Thosi, Raman langsung pergi ke kamar dan berjanji pada Ishita akan menangkap Romi.
Ishita masak untuk bekal makan siang Raman, tapi Raman sempat menolak dan Ishita mengadu pada Ruhi, akhirnya Raman mau bekal masakan Ishita atas permintaan Ruhi. Tapi ada yang salah karena ternyata bekal yang dibawa Raman itu sub, saat Ishita telpon Raman sempat sewot dan Ishita pun tepok jidat alias mengakui bahwa dirinya salah membawakan bekal. (Yah gitu deh, meski dalam suasana genting karena kelakuan Romi tapi episode kali ini tetep ada adegan-adegan khas antara Raman dan Ishita yang berseteru, menurut admin blog kabar sensasi sih ini unik karena seenggaknya ada lucu-lucunya dikit gitu lah).
Romi kaget ketika bel berbunyi dan yang datang adalah Parmeet, ngapain coba? Parmeet mengaku datang karena diberitahu oleh Simmi, Romi pun terkejut setelah menyadari ternyata selama ini Simmi masih berhubungan dengan Parmeet. Dan Parmeet pun mulai mengompor-ngompori Romi, Parmeet bilang demi Ishita Raman pasti rela menjebloskan Romi ke penjara bla bla bla...... Intinya Parmeet ingin ngajakin Romi untuk bersatu menjatuhkan Raman dan Ishita. Tapi sungguh mengejutkan, Romi menolaknya dan justru sempat belain Ishita karena Ishita itu baik tidak seperti Parmeet. Romi bilang lebih milih dikirim ke penjara dan dipukuli Raman dari pada harus bergabung bersama Parmeet. (yah gitulah, sejahat-jahatnya Romi rupanya masih bisa membedakan orang baik dan orang jahat, tidak seperti Simmi yang tau suaminya jahat pun masih digandrungi, admin blog kabar sensasi sebel deh sama Simmi, hihhhhh....*hahaha.... admin mulai lebay).
Romi mengusir Parmeet dan hendak menghajarnya tapi tiba-tiba Raman datang. Lalu justru Ramanlah yang mengusir Parmeet agar pergi sebelum tulang-tulangnya dihancurkan. Setelah itu Raman menampar Romi dan memarahinya, Romi dan Bunty berusaha menjelaskan bukan Romi yang menabrak Madhavi, lalu Raman tanya bagaimana soal Video Mihika? Romi akhirnya mengakui bahwa ia pelakunya karena saat itu emosi sama Mihir.
Sementara itu di rumah Thosi tanya ke Ishita soal kabar Madhavi, Ishita pun menjelaskan keadaan sang ibu. Lalu tiba-tiba ada polisi datang hendak menangkap Romi karena kasus tabrak lari, Simmi pun dengan lantang membela sang adik bahwa belum tentu Romi pelakunya. Raman pun tiba di rumah dengan membawa Romi. Raman mengaku memang dia yang memanggil polisi untuk menangkap Romi dalam kasus tabrak lari. Romi tak percaya raman melaporkannya ke polisi. Raman tiba-tiba minta agar polisi tidak membawa Romi karena yakin Romi bukan pelaku tabrak lari, polisi menolak karena laporan sudah masuk jadi harus diproses dan hukum bukanlan lelucon. Patak datang memberi jaminan agar Romi dibebaskan, Romi berterimakasih pada Raman api disisi lain Ishita menangis bagaimana bisa Romi bebas ata kesalahannya pada Mihika, Balla dan Madhavi?
Thosi meminta agar Ishita memaafkan Romi, Raman pun minta agar Romi menjelaskan semua pada Ishita. Romi pun bilang pada Ishita bahwa dia bukan pelaku tabrak lari itu, tapi Ishita menegaskan bagaimana soal video Mihika dan fitnah pada Bala? Ishita tak bisa memaafkan Romi lalu pergi ke rumah orangtuanya.
Romi minta maaf pada ayah dan ibunya tapi pak Balla selaku ayahnya tidak bisa menerima perbuatan Romi. Raman kembali memarahi Romi agar minta maaf pada seluruh keluarga Iyer. Sementara itu Mihir sangat emosi pada Romi dan kalau bukan karena adiknya Raman maka Mihir sudah menghajar Romi. Mihika juga tak terima dan ingin Romi dihukum.
Ishita mencoba memberikan penjelasan pada Mihika, lalu pada Iyer agar Romi diberi kesempatan yang kedua untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya.
Romi di kampus juga akhirnya mengakui telah menjebak Bala, anggota dewan kampus pun akhirnya minta maaf pada Vandu dan minta agar kembali ke kampus tapi untuk Bala tidak bisa diajak kembali karena telah bertindak sendiri. Romi pun minta pada dewan kampus agar tidak menyalakan Bala karena semua yang terjadi itu adalah kesalahan Romi. Tapi sepertinya pihak kampus tak bisa mengabulkan permintaan Romi, Vandu kesal dan pergi, Bala mengikutinya lalu menyakinkan bahwa pasti akan dapat pekerjaan ditempat lain.
Singkat cerita masalah Romi pun berkhir untuk saat ini.....
Cerita selanjutnya soal ritual pemberian nama untuk bayinya Simmi. Si Simmi telpon Parmeet agar datang, tapi si Parmeet takut pada Raman. Ashok pun memberikan bantuan pada Parmeet agar bisa datang ke acara ritual untuk bayinya. Ashok punya sebuah rencana yakni mengirim Raman ke luar kota sehingga Parmeet bisa bebas datang. Parmeet pun senang karena Ashok bersedia membantunya.
Ishita ada pasien, lalu terlibat pembicaraan bahwa kasus kecelakaan Madhavi itu mirip cerita tetangga sang pasien. Dan sang pasein pun menawarkan siapa tau si tetangganya itu bisa jadi saksi gitu. Ishita ingin mengurus soal itu tapi kadung sibuk dengan urusan lain yakni soal Madhavi yang mendadak kritis. Ishita dan Raman panik, tapi akhirnya semua bisa terkendali. Raman pulang menidurkan Ruhi, setelah itu keluar ke balkon eh ternyata Ishita juga ada dibalkon rumahnya. Raman memberi kode untuk ngajak Ishita jalan-jalan tapi Ishita memberikan kode penolakan. Tapi kemudian Ishita memberi kode setuju, Raman pun tersenyum hingga akhirnya keduanya jalan-jalan berduaan (*cie-cie..... admin blog kabar sensasi mulai lemes ngentik sementara mereka makin romantis....).
Lalu paginya Ishita memberikan hadiah untuk bayinya Simmi. Yah intinya persiapan ritual untuk bayinya Simmi dimulai. Raman marah ketika tau bahwa Simmi ingin Parmeet datang keacara itu tapi Ishita berusaha menenangkan Raman. Tiba-tiba Raman dapat telpon yang meharuskannya pergi keluar kota, Raman kawatir jika Parmeet datang tapi Ishita terus mencoba bahwa semua akan baik-baik saja.
Singat cerita pesta ritual pun berlangsung dan Parmeet pun datang. Mihir kaget melihat kedatangan lelaki hidung belang itu, Mihir bertanya pada Ishita apakah Raman tau soal kedatangan Parmeet? Ishita pun bilang bahwa Raman sudah tau. Secara mengejutkan Parmeet minta agar Ashok dan Shagun memberikan nama bayinya, Simmi memberikan bayinya pada Shagun dan Shagun menamai bayi itu Naamkaran. Thosi kaget kenapa Simmi mau memberikan bayinya pada Shagun? Simmi bilang menuruti perintah Parmeet. Dan tiba-tiba ada hal mengejutkan, si bayi ngompol saat digendong Shagun. Thosi pun tertawa-tawa dengan puasnya, sementara Shagun marah-marah kenapa bayinya gak dipakaikan popok?
Parmeet menyuruh Shagun untuk pergi menangkan diri, sementara ritual dilanjutkan oleh Ishita. Setelah pemberian nama Ishita diminta menyerahkan bayi itu ke Parmeet, Ishita nampak kesal karena harus berhadapan dengan lelaki hidung belang itu. Sementara Ashok dan Shagun puas melihat Ishita yang kesal berhadapan dengan Parmeet.
Parmeet menakut-nakuti Ishita dengan mencoba untuk memegang tangannya, Ishita pun langsung pindah. Parmeet lalu berkata pada Ishita �aku pikir tidak ada yang memberitahukan kepadamu tentang ritual ini sehingga kau berpindah tempat, kau lebih muda dariku jadim kau harus menyentuh kakiku dan mengambil berkatku�.
Yah gitu deh, pokoknya si trio pengacau yakni Parmeet, Ashok dan Shagun ini memang menyebalkan, kurang lebih inilah Sinopsis Mohabattein Episode 42 (10 September 2016): Akhir Pelarian Romi Si Biang Masalah Dan Parmeet Yang Kembali Berulah!
Lanjut lagi Mohabattein episode 43 tanggal 11 September 2016 dikesempatan berikutnya ya. Simak terus blog kabar sensasi karena siapa tau ada sinopsis cerita serial kesukaan kamu disini. ingat hanya di http://kabarsensasi.blogspot.com
Sumpeh admin capek ngetiknya....
Salam Sensasi,
http://kabarsensasi.blogspot.com/
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.