PERUBAHAN- PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT


Titin sumarni/PIS
Masyarakat senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan sosial. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola-pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok masyarakat dalam masyarakat. Perubahan sosial dilihat dari waktu yang diperlukan, yaitu Evolusi yaitu perubahan secara lambat dan memerlukan waktu yang lama, Revolusi perubahan secara cepat dan mendalam, serta involusi yaitu suatu bentuk perubahan yang mirip dengan "jalan di tempat" (maju tidak, mundurpun tidak).
Perubahan sosial dapat disebabkan oleh bertambahnya ilmu, pengetahuan, tekhnologi, peristiwa perang atau bencana alam. Sebagai contoh, bangsa Jepang yang mengalami perubahan cepat setelah melakukan pembaharuan (restorasi) dibidang ilmu pengetahuan. Bangsa Irak mengalami kemunduran disegala bidang kehidupan setelah mengalami banyak peperangan.
Sedangkan perubahan sosial dalam hubungan sosial dapat dibedakan menjadi :
1. Perubahan relasi sosial formal, yaitu perubahan interaksi individu didalam kelompok formal antara individu dengan individu diluar kelompoknya ataupun hubungan-hubungan lainnya secara resmi. Contoh aktivitas dalam kegiatan organisasi.
2. Perubahan relasi sosial informal, yaitu perubahan interelasi di dalam kegiatan-kegiatan informal. Contoh jika zaman dahulu orang membantu orang lain karena gotong royong, sekarang karena ingin mendapat upah.
3. Perubahan relasi sosial dalam rumah tangga, yaitu perubahan yang terjadi dalam anggota keluarga seperti berkumpul dengan keluarga setiap hari.
Perubahan sosial akan menimbulkan dampak sosial, dampak sosial ini ada yang bersifat negatif ada yang bersifat positif. Dampak sosial yang bersifat negatif maka akan menimbulkan masalah-masalah sosial.
Berikut akan diuraikan penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
1. Masalah Ekonomi
Kegiatan ekonomi manusia ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sosiologi memandang aktivitas ekonomi manusia sebagai aktivitas manusia dalam mempertahankan hidup. Aktivitas ini akan mendorong terjadinya perubahan-perubahan sosial, dan perubahan sosial ini akan menyentuh perubahan tata nilai, norma, pola interaksi dan relasi sosial. Terdapat empat faktor penting didalam interaksi sosial ekonomi yang memiliki pengaruh cukup dominan pada perubahan sosial ekonomi, yaitu tanah, tenaga kerja, kapital dan managemen.
Kajian masalah-masalah sosial yang terjadi akibat perubahan sosial yang diakibatkan oleh kehidupan ekonomi manusia contohnya adalah:
�           perubahan pengusaan dan pemanfataan tanah
�           industrialisasi dan pengaruh yang ditimbulkannya
�           perubahan profesi dan perubahan peranannya Contoh : Stratifikasi dari sudut pandang Ekonomi adanya golongan pengusaha, buruh, pemegang modal dan pekerja.
Dalam pandangan ilmu sosiologi, manusia adalah mahluk sosial yang senantiasa berinteraksi. Sangatlah mustahil jika ada seorang manusia yang tidak melakukan interaksi dengan manusia yang lainnya. Kenapa demikian ? karena manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya seorang diri tanpa bantuan dari orang lain.
Masalah ekonomi seringkali berimbas pada masalah sosial. Namun dalam pandangan sosiologis, aktivitas manusia dalam kegiatan ekonomi, ditujukan hanyalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekarang, mari perhatikan kegiatan di Pasar tradisional. Setiap orang yang datang ke pasar tersebut, memiliki kepentingan yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda-beda pula.
Status sosial individu seringpula ditentukan aktivitas individu tersebut dalam ekonomi. Sebagai contoh para pengusaha, pemegang modal, dan tuan tanah misalnya, menduduki status sosial golongan kelas atas. Para pegawai kantor, tenaga kerja profesional dan guru, masuk kedalam golongan kelas menengah. Buruh dan para tenaga non profersional, masuk kedalam golongan kelas bawah. Sosiologi memandang pengkotakan status sosial tersebut, dikarenakan peranan dan fungsinya. Perbedaan peranan ini artinya masing-masing kelompok harus saling bersandar, saling mengisi dan saling membutuhkan.Namun demikian, masalah ekonomi ini tetap menimbulkan potensi masalah-masalah sosial, seperti adanya masyarakat urban, masyarakat kumuh, masyarakat metropolis dan masyarakat tertinggal.
2. Masalah Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)
Masalah SARA ini merupakan masalah yang paling banyak muncul di Indonesia, hal ini dikarenakan kemajemukan masyarakat Indonesia. Perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan di masyrakat Indonesia, bukan menunjuk pada perbedaan fisik semata tetapi berkembang pada perbedaan ideologi sebagai identitas masing � masing kelompok tersebut. Sejarah umat manusia mencatat SARA ini memainkan peranan penting sekaligus dramatis dalam percaturan masyarakat Indonesia.Dalam pandangan sosiologi perbedaan SARA ini dianggap sebagai pembedaan yang menunjukan keanekaragaman kelompok sosial, yang terbentuk karena faktor keturunan atau latar belakang sejarah dan geografis.
Dalam kenyataannya masalah SARA ini banyak dijadikan untuk kepentingan politik atau kekuasaan sekolompok orang. Padahal pembedaan SARA tidak menunjukan pembedaan tinggi rendahnya sebuah kelompok sosial. SARA ini adalah kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk saling mengisi dan menguatkan, walaupun perbedaan SARA ini memiliki potensi konflik.Sebagai sebuah ilmu pengetahuan, maka sosiologi memiliki peranan dalam membantu memecahkan masalah-masalah sosial yang terjadi masyarakat. Melalui kajian-kajian dan penelitianpenelitian sosiologi akan mendapatkan gambaran mengenai mengenai realitas masyarakat yang sesungguhnya dari sudut keilmuan. Setelah mendapatkan kebenaran tersebut, kajian sosiologis akan berusaha menemukan hubungan kausalitas antara gejala sosial, perubahan sosial dan dampak sosial.Penelitian sosial bertujuan untuk menemukan peristiwa dan makna peristiwa tersebut bagi para pelakunya, bukan untuk menguji gagasan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan (seperti dalam penelitian objektif). Generalisasi dari kasus-kasus individual akan menghasilkan ciri-ciri esensial yang sama dengan pengalaman-pengalaman atau tindakan-tindakan individu. Karena untuk memahami mengapa seseorang berprilaku kita harus memahami bagaimana ia menafsirkan perilaku tersebut dan alternatif apa yang terbuka baginya, artinya kita menggunakan sudut pandang individu pelaku tersebut.
Studi kasus sering digunakan, dalam penelitian sosial. Sebagai suatu metode penelitian kualitatif studi kasus memiliki banyak keuntungan. Yaitu diantaranya sebagai berikut :
� Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan sunjek yang diteliti.
� Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dengan respoden. (Lincoln dan Guba, hal 359 � 360, 1985)
Peranan sosiologi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sosiologi dapat membantu masyarakat untuk menciptakan kondisi masyarakat yang harmonis. Keharmonisan inilah yang akan mendukung masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuannya
Daftar Pustaka
Bernard Raho, Teori Sosioligi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.2007.
Elly M Setiadi, Usman Kolip, Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenada Media.2011.
Hoston, B. Paul dan Chester L. Hunt. Sosiologi. Jakarta: Erlangga.
Lawang, Robert, Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi, Jakarta:Universitas Terbuka 1994.
Nasir, Nasrullah, Teori-teori Sosiologi, Bandung: Widya Padjadjaran, 2009.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Membuat Halaman Login Hotspot Berbeda pada 1 Mikrotik

UltraISO Premium Edition v9.5.3

Arti OSAKMJ