Teka-teki kematian mirna
Inilah 5 Teka-Teki Kasus Wayan Mirna
1.Racun Sianida
Setelah membujuk pihak keluarga, kepolisian akhirnya dapat melakukan autopsi terhadap jenazah mirna, pengantin baru yang tewas di kedai kopi kawasan Grand Indonesia, Jakarta. Hasilnya, tim Kedokteran Forensik menemukan adanya temuan kematian tidak wajar pada Mirna.
Autopsi Mirnadilakukan polisi pada Sabtu 9 Januari 2016 di RS Pusat Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Autopsi Mirnadilakukan setelah Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Khrisna Murti mendapat persetujuan ?pihak keluarga untuk membantu penyelidikan polisi.
Autopsi Mirnadilakukan 2 tim yang dipimpim dr Slamet Purnomo dan dr Arif, serta Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak.
�Hasil autopsi Mirna, didapatkan pendarahan pada lambung.
Penyebab pendarahan, adalah zat yang sifatnya korosit atau asam pekat ?yang dapat merusak jaringan lambung. Kemungkinan besar, zat tersebut adalah sianida. Dalam banyak kasus, sianida menyebabkan kerusakan pada lambung.
Siapa pelaku yang membumbui Sianida kedalam Kopi Wayan Mirna? dan Apakah motifnya sehingga begitu tega memasukan bahan yang membuat rusak lambung
2. Paper Bag Menghalangi CCTV
Cafe Olivier di Grand Indonesia memang dilengkapi dengan CCTV. Namun saat Mirna dan kedua rekannya minum, CCTV tidak terlalu jelas merekam ke tiganya.
�CCTV ada di mana-mana, posisi duduk Mirna dan dua temannya itu terhalang rerimbunan pohon kecil yang buatan itu,� ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Senin (11/1).
Dari kamera pengintai tersebut, Wayan Mirna, Jesica dan Hani duduk di deretan sofa hijau yang letaknya di pojok kafe tersebut. Aktivitas ke tiganya saat duduk di sofa hijau itu juga tidak terekam dengan jelas karena paper bag.
�Kelihatan, tubuhnya kelihatan, mereka duduk, tapi kaki dan tangannya gak kelihatan karena adapaper bag,� lanjutnya.
Paper Bag ditaruh di atas meja? Ada motif tersembunyi dari prilaku ini. Sudah semestinya Paper Bag ditaruh sofa atau di bangku agar tidak menghalangi pandangan. Kecuali untuk menutupi sesuatu.
3. Jessica Datang Lebih Dulu
Saat prarekonstruksi,Wayan Mirna duduk diapit ke dua temannya, Jessica dan Hany di meja pojok Restoran Olivier. Saat prarekonstruksi, Jessica menggunakan baju berwarna krem, sedangkan Hany menggunakan baju berwarna merah muda.
Kombes. Krishna Murti, Direktur Divisi Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengatakan bahwa Polri telah mempertanyakan Jessica, juga dikenal sebagai Siska. Jessica adalah teman Wayan Mirna Salihin yang meninggal setelah minum secangkir kopi di restoran Olivier di Grand Indonesia Mall.
Berdasarkan pra-rekonstruksi, ditemukan bahwa Jessica telah tiba sebelum Mirna dan dia adalah orang yang memesan minuman untuk Wayan Mirna dan Hani, teman lain dariWayan Mirna.
Entah apa alasan Jessica atau Siska ini memesan minuman terlebih dahulu untuk Wayan Mirna dan Hani. Bisa juga karna niat baiknya atau ada suatu hal bila yang di pesan hanya 1 maka akan timbul kecurigaan sehingga Wayan Mirna dan Hani di pesankan minuman terlebih dahulu. Semua itu hanya pihak penyidiklah yang tau dan masih merahasiakannya sampai saat ini.
�Oh my God, it�s awful(mengerikan). It�s so bad,� ujar Mirna usai menyeruput kopi Vietnam yang tersaji di mejanya, di Kafe Olivier, West Mall Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat.
Wayan Mirna pun kemudian mengibas-ngibas bagian hidung dan mulutnya dengan kedua tangannya. Tak lama, Wayan Mirnabersandar ke kursi dan kepalanya menengadah ke atas ke langit kafe.
Setelah itu Wayan Mirnamulai kejang dan mulutnya berbusa. Wayan Mirna pun kehilangan kesadaran.
4. Pelaku Bukan Satu Meja Dengan Wayan
Dilansir dariTribunnews, Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menyebutkan jika apa yang menimpa adalah sebuah kasus pembunuhan dengan racun sianida yang dibubuhkan di kopi yang di minum Mirna, maka pelakunya adalah orang yang bukan orang awam atau umum.
Dan dapat dipastikan tidak akan semeja serta satu lokasi denganWayan Mirna.
�Sebab pembunuh dengan racun sianida menandakan pelaku ingin efek mematikan berlangsung cepat, sehingga kecil peluang korban diselamatkan. Karenanya pelaku pasti tidak ingin berada di lokasi saat korban menderita lalu tewas,�
Hal ini begitu aneh bila memang pelaku tidak satu meja, lantas bagaimana cara pelaku membubuhi sianida kedalam Kopi Wayan Mirna?
5. Polisi Sita Barang Teman Wayan Mirna
Dari hasil pra-rekonstruksi kemarin, Polisi datangi rumah teman Wayan Mirna. Penggeledahan di salah satu rumah teman Wayan Mirna dilakukan guna pengembangan kasus.
�Salah satu saksi, rumahnya kami datangi. Kami terbitkan surat perintah penggeledahan,� kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Krishna enggan menyebutkan inisial dari teman Mirna. Selain itu, ia juga tak menyebutkan kapan penggeledahan berlangsung. Kabarnya, teman mirna yang digeledah tersebut diketahui memesan es kopi Vietnam milik Mirna.�Kami cari bukti yang diperlukan. Digeledah, iya. Dicari barang buktinya,� tambah Krishna.�(Penggeledahan dilakukan) karena yang bersangkutan ada di TKP, yang memesan kopi, yang membayar kopi, yang menunggu korban. Itu kan fakta, dan karena fakta, kami lakukan (penggeledahan),� ujar Krishna.
Dari penggeledahan tersebut, polisi menyita sejumlah barang untuk diperiksa. Sayangnya, Krishna tak menyebutkan barang-barang yang disita.
Dalam hal ini, Apa yang disita pihak polisi? apakah itu akan menjadi bukti kuat untuk menjerat pelaku dalam kasus Wayan Mirna?
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.