Siapakah Rupert Murdoch ?
Rupert Murdoch adalah raja media yang memiliki berbagai perusahaan di bidang media, yang tersebar di berbagai negara. Induk perusahaannya bernama News Corporation, atau yang juga dikenal dengan nama News Corp. Ia lahir pada 11 Maret 1931 di Melbourne, Australia, dengan nama lengkap Keith Rupert Murdoch.
Ayah Rupert Murdoch adalah pemilik perusahaan surat kabar News Limited yang berbasis di Melbourne, Australia. Saat Rupert Murdoch berusia 21 tahun, sang ayah meninggal. Rupert Murdoch pun mewarisi perusahaan ayahnya, dan menjadi direktur News Limited. Tapi dia tidak hanya ingin memiliki perusahaan surat kabar, namun juga berencana melakukan akuisisi dan ekspansi. Karenanya, beberapa tahun sejak resmi memiliki News Limited, Rupert Murdoch mulai membeli sejumlah perusahaan media, termasuk The Sunday Times yang berbasis di Perth.
Memasuki 1960‐an, ia membeli News of The World, tabloid mingguan, dan tidak lama kemudian menerbitkan koran sendiri bernama The Sun. Dalam hitungan tahun, Rupert Murdoch sukses mengakuisisi surat kabar negara bagian New South Wales, Queensland, Victoria, dan Northern Territory. Hampir seluruh media besar di Inggris telah ia miliki.
Pada 1964, dia mulai merambah luar negeri dengan membeli perusahaan surat kabar terlaris di Selandia Baru. Setelah itu, dia menguasai lebih banyak koran terbitan Australia, termasuk The Daily Mirror. Seiring dengan itu, dia juga menerbitkan surat kabar baru bernama The Australian.
Tidak puas dengan media cetak, Rupert Murdoch kemudian membeli televisi satelit di Inggris, Sky Television. Dari Inggris, Rupert Murdoch melanjutkan ekspansinya ke Amerika Serikat, pada 1973. Perusahaan media pertama di Amerika yang dibelinya adalah San Antonio Express‐News. Tiga tahun kemudian, pada 1976, dia membeli The New York Post. Seiring dengan itu, ia juga menerbitkan tabloid bernama The Star di Amerika.
Rupert Murdoch terus melangkah, dan dia ingin memiliki stasiun televisi di Amerika. Keinginannya terganjal peraturan pemerintah Amerika yang melarang warga negara asing memiliki stasiun televisi di Amerika. Menghadapi hambatan itu, Rupert Murdoch menyiasatinya dengan pindah warga negara. Pada 1985, dia dan keluarganya secara resmi menjadi warga negara Amerika. Lalu dia mendirikan stasiun televisi di Amerika bernama FOX Network yang kemudian sangat populer di kalangan pemirsa muda. Tahun berikutnya, dia sudah memiliki enam stasiun televisi lain.
Tidak lama setelah itu, dia membeli studio film bernama 20th Century‐Fox. Itulah cikal bakal kerajaan media Amerika miliknya, Fox Broadcasting Company, yang didirikan pada 9 Oktober 1986. Fox Broadcasting Company kemudian menjadi induk perusahaan media milik Rupert Murdoch di Amerika. Melalui induk perusahaan itu pula, dia membeli perusahaan majalah TV Guide. Sementara 20th Century‐Fox menjadi studio film yang melahirkan film‐film box office.
Menyusul kesuksesan tersebut, Rupert Murdoch lalu meluncurkan The Fox News Channel pada 1996, stasiun televisi kabel 24 jam yang dirancang untuk bersaing dengan CNN. Masih berhubungan dengan dunia penyiaran, pada 2003 News Corp milik Rupert Murdoch membeli 34 persen saham Hughes Electronics yang memiliki DirecTV, sebuah perusahaan satelit terkemuka. Dia juga mengakuisisi saham IGN Entertainment, sebuah perusahaan berbasis multimedia video yang memiliki website seperti Askmen, Gamespy, dan RottenTomatoes. Sukses menaklukkan Amerika, Rupert Murdoch kemudian melakukan ekspansi ke Asia pada 1993, dengan membeli stasiun televisi satelit Star TV milik pengusaha Hong Kong.
Kembali ke Inggris, Rupert Murdoch mengakuisisi BSkyB (perusahaan satelit terkemuka Inggris), The National Geographic Channel, The History Channel, dan Nickelodeon. Dia membeli perusahaan penerbit Harper & Row, juga mendirikan televisi satelit Sky Television di Inggris. Pada 2003, dia mengakuisisi DirectTV, televisi satelit utama di AS. Kemudian, pada 2005, dia membeli saham‐saham ANTV di Indonesia.
Pada 2005 pula, News Corp milik Rupert Murdoch membeli Intermix Media Incorporated, pemilik sosial media populer MySpace. Dua tahun kemudian, pada 2007, dia mengakuisisi Dow Jones dan salah satu koran paling dihormati di AS, The Wall Street Journal. Dow Jones dikenal memiliki banyak situs keuangan berpengaruh, termasuk MarketWatch. Kini, News Corp telah menjadi kelompok industri komunikasi terbesar di dunia, yang memiliki ratusan anak perusahaan, sebagian besar media. Dalam bidang penyiaran pers, News Corp menguasai lebih dari 70 persen pers Australia, 40 persen pers Inggris, jaringan penerbitan dan televisi besar di Amerika Serikat, serta ratusan perusahaan media penyiaran di berbagai negara.
Dengan semua pencapaian tersebut, Rupert Murdoch memposisikan dirinya sebagai raja media yang memiliki jaringan koran, majalah, televisi, dan situs web yang dibaca miliaran orang. Sebagai raja media yang jaringannya tumbuh di mana‐mana, tentu tidak mengherankan jika Rupert Murdoch memiliki kekayaan mencapai 13,9 miliar dollar, dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Sumber : http://belajar-sampai-mati.blogspot.co.id/2015/10/siapakah-rupert-murdoch.html
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.