Mengukur Arus Listrik
Pengukuran arus listrik umumnya dilakukan untuk menghitung besarnya daya beban listrik yang dipakai. Pada dunia industri, arus listrik dipakai sebagai paramater dan indikator dari mesin proses seperti penggunaan motor listrik, heater dan sebagainya.
Pengukuran besaran arus listrik bisa dilakukan menggunakan alat seperti Multitester, Amperemeter dan Clamp meter/Tang ampere, dimana alat-alat tersebut memiliki cara penggunaan yang berbeda.
Multimeter
Seperti yang kita ketahui, multimeter atau multitester berfungsi sebagai alat ukur yang harus dimiliki oleh setiap teknisi elektro. Dengan alat tersebut kita bisa mengukur tegangan, arus dan hambatan. Multimeter ada dua jenis yaitu analog dan digital.
Pengukuran besaran arus listrik bisa dilakukan menggunakan alat seperti Multitester, Amperemeter dan Clamp meter/Tang ampere, dimana alat-alat tersebut memiliki cara penggunaan yang berbeda.
Multimeter
Seperti yang kita ketahui, multimeter atau multitester berfungsi sebagai alat ukur yang harus dimiliki oleh setiap teknisi elektro. Dengan alat tersebut kita bisa mengukur tegangan, arus dan hambatan. Multimeter ada dua jenis yaitu analog dan digital.
Mengukur arus menggunakan multimeter analog biasanya hanya untuk arus DC di bawah 0,5 ampere saja. Dengan cara mengatur range selector switch ke DCA kemudian menghubungkan kabel probe ke beban secara seri seperti di bawah
Mengukur arus yang mengalir melalui resistor
Untuk arus yang lebih besar DC maupun AC kita menggunakan multimeter digital yang didesain memiliki range ampere lebih besar umumnya mencapai 20 A. Sebagai contoh kita mengukur arus yang mengalir pada lampu pijar DC, yaitu dengan cara mengatur range selector switch ke A (dengan simbol DC berupa dua strip) kemudian menghubungkan kabel probe ke beban secara seri seperti gambar di bawah.
Mengukur arus yang mengalir ke lampu
JANGAN MENGHUBUNGKAN KABEL TESTER SECARA SEARAH DENGAN TERMINAL BATERAI KARENA BATERAI AKAN MENGALIRKAN ARUS YANG SANGAT BESAR DAN BERPOTENSI MERUSAK ALAT UKUR
Amperemeter
Amperemeter biasanya lebih berperan sebagai indikator arus listrik, dari indikator tersebut kita bisa mengetahui beban dalam keadaan aktif atau tidak. Seperti pemakaian heater pada mesin-mesin ekstruder di industri.
Pemasangannya sama seperti cara pengukuran arus menggunakan multimeter, dimana amperemeter diinstal di salah satu kabel beban seperti gambar berikut.
Pemasangannya sama seperti cara pengukuran arus menggunakan multimeter, dimana amperemeter diinstal di salah satu kabel beban seperti gambar berikut.
Pemasangan Amperemeter sebagai indikator heater listrik
Clampmeter
Pengukuran arus dengan clampmeter lebih sederhana dibandingkan menggunakan alat ukur sebelumnya. Namun penggunaan tangmeter biasanya dikhususkan untuk beban yang menyerap arus listrik di atas 1 Ampere.
Mengukur arus listrik menggunakan clampmeter
- Menekan tombol hold (induksi)
- Memutar swicth ke arah A (ampere)
- Menekan tombol di sebelah kanan untuk membuka magnit yang berbentuk seperti tang
- Mengklemkan atau mengalungkan tang ampere pada salah satu kabel beban.
- Kabel hitam jika pada kwh dan kabel kuning jika pada panel biasa
- Membaca nilai arus yang tertera pada layar display.
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.