Tipe-Tipe Organisasi Sosial
Tongsampah - Secara garis besar organisasi sosial dapat dibedakan atas dua macam/tipe,yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
Status tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu status fungsional dan status struktural. yang dinamakan status fungsional adalah status yang diberikan dan dilaksanakan atas dasar keahlian ( tekhnis ) yang dimiliki seseorang. misalnya seorang sarjana hukum akan diragukan keahliannya di bidang medis,kita akan meragukan nasehat astronomi yang diberikan oleh seorang juru masak. Sedangkan yang dimaksud dengan status struktural adalah status yang berkaitan dengan posisi seseorang dalam lapisan organisasi dan atas dasar posisinya itu maka perintah-peintah yang diberikan kepada para bawahan harus dipatuhi.
Lapisan dalam struktur organisasi formal pada umumnya tergantung pada kompleksitas atau keragaman dari fungsi dan tujuan yang hendak dicapai. di dalam organisasi yang tergolong mempunyai keragaman tujuan tinggi, biasanya diimbangi pula oleh adanya kekuasaan yang bersifat rasional,segala kebijaksanaan dilakukan berdasarkan peraturan-peraturan formal. Secara sederhana dapat disebutkan beberapa ciri pokok dari organisasi formal yaitu :
1. pola komunitas relatif mapan.
2. disiplin kerja diatur secara formal.
3. pengorganisasian jelas.
4. ada kekhususan keahlian.
5. tujuan terencana dengan jelas.
Walaupun demikian masih ada kelemahan dari tipe organisasi ini, antara lain sedikitnya kesempatan bagi bawahan untuk memberikan jawaban atas pesan dan instruksi dari atasan,lantaran kompleksnya jaringan hubungan sosial. kecuali itu kecendrungan keterlibatan bawahan sedikit untuk turut campur dalam proses musyawarah dan pembuatan keputusan.
1. proses pembentuknya didasarkan pada kepentingan bersama.
2. hubungan informal.
3. jumlah anggota relatif kecil.
4. adanya kegemaran yang relatuf sama diluar organisasi.
5. displin kerja didasarkan pada kesadaran pribadi.
Kelemahan dari tipe organisasi ini antara lain banyaknya kesulitan untuk mengambil keputusan karena keterlibatan bawahan tidak terbatas. kapasitas hasil kerja relatif rendah karena nggotanya terbatas. banyak waktu luang yang dipergunakan diluar lingkup oerganisasinya.
1. organisasi formal
Organisasi formal adalah organisasi dimana para anggotanya dalam usaha mencapai tujuannya dilakukan menurut ketentuan resmi ( formal).organisai-organisasi formal pada umumnya ditandai oleh adanya pembatasan-pembatasan kewenangan da bertanggung jawab secara tegas sesuai dengan peraturan-peraturan sebagai pedoman kerjanya. dasar nilai kedisiplinan dari anggota organisasi ini diukur dengan kepatuhannya terhadap peraturan-peraturan resmi. Pihak atasan yang memegang kewenangan untuk menerapkan peraturan organisasi senantiasa disesuaikan dengan batas kewenangan berdasarkan status yang dimiliki.Status tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu status fungsional dan status struktural. yang dinamakan status fungsional adalah status yang diberikan dan dilaksanakan atas dasar keahlian ( tekhnis ) yang dimiliki seseorang. misalnya seorang sarjana hukum akan diragukan keahliannya di bidang medis,kita akan meragukan nasehat astronomi yang diberikan oleh seorang juru masak. Sedangkan yang dimaksud dengan status struktural adalah status yang berkaitan dengan posisi seseorang dalam lapisan organisasi dan atas dasar posisinya itu maka perintah-peintah yang diberikan kepada para bawahan harus dipatuhi.
Lapisan dalam struktur organisasi formal pada umumnya tergantung pada kompleksitas atau keragaman dari fungsi dan tujuan yang hendak dicapai. di dalam organisasi yang tergolong mempunyai keragaman tujuan tinggi, biasanya diimbangi pula oleh adanya kekuasaan yang bersifat rasional,segala kebijaksanaan dilakukan berdasarkan peraturan-peraturan formal. Secara sederhana dapat disebutkan beberapa ciri pokok dari organisasi formal yaitu :
1. pola komunitas relatif mapan.
2. disiplin kerja diatur secara formal.
3. pengorganisasian jelas.
4. ada kekhususan keahlian.
5. tujuan terencana dengan jelas.
Walaupun demikian masih ada kelemahan dari tipe organisasi ini, antara lain sedikitnya kesempatan bagi bawahan untuk memberikan jawaban atas pesan dan instruksi dari atasan,lantaran kompleksnya jaringan hubungan sosial. kecuali itu kecendrungan keterlibatan bawahan sedikit untuk turut campur dalam proses musyawarah dan pembuatan keputusan.
2. organisasi informal
Organisasi informal adalah organisasi dimana para anggotanya dala usaha mencapai tujuannya dilakukan atas dasar hubungan pribadi dengan struktur informal dan tidak ditentukan menurut ketentuan resmi ( formal ). Organisasi-organisasi informal pada umumnya ditandai oleh adanya pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab tidak tergantung dan tidak terpengaruh oleh jabatan struktural. rapat atau musyawarah dalam memecahkan masalah tidak harus dilakukan dikantor melainkan sedang istirahat pun dapat dilakukan dengan bebas akrab dan terbuka tanpa ada aturan yang tegas. dasar nilai kedisiplinan dari anggota organisasi diukur dengan kesadaran pribadi terhadap usaha pencapaian tujuan oreganisasi. adapun ciri-ciri umum dari organisasi informal adalah :1. proses pembentuknya didasarkan pada kepentingan bersama.
2. hubungan informal.
3. jumlah anggota relatif kecil.
4. adanya kegemaran yang relatuf sama diluar organisasi.
5. displin kerja didasarkan pada kesadaran pribadi.
Kelemahan dari tipe organisasi ini antara lain banyaknya kesulitan untuk mengambil keputusan karena keterlibatan bawahan tidak terbatas. kapasitas hasil kerja relatif rendah karena nggotanya terbatas. banyak waktu luang yang dipergunakan diluar lingkup oerganisasinya.
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.