Resolusiku di Tahun 2014 Adalah Punya Rumah Pohon
Kurang dua hari lagi kita akan memasuki tahun 2014. Apa yang menarik dari tahun 2014? Saya belum tahu. Kok belum tahu? Karena saya bukan peramal. Kenapa bukan peramal? Karena saya tidak bakat untuk itu. Kenapa tidak bakat? Karena tidak ada X-factor peramal atau Peramal Idol? Kenapa tidak ada X-factor peramal atau Peramal Idol? Karena kamu cerewet. Kenapa saya �. Oke, sip!
Kalau ditanya tentang kata apa yang paling banyak disebut pada tiap tahun baru, tentu yang akan muncul adalah �resolusi�. Ya, kata ini selalu terselip di banyak tempat; di acara diskusi, di televisi, di koran, di internet, di baliho para caleg, di pasar, di tikungan jalan, bahkan boleh jadi juga ada di dinding toilet. Tapi saya belum pernah ketemu dengan yang beginian. Kalau ada pasti itu toiletnya para jomblo yang ingin banget move on. �Resolusiku di tahun 2014 adalahngising bersamamu. Yeay�.�
Ya, kata �resolusi� selalu identik dengan tahun baru. Karena sering mendengarnya, saya bahkan sampai eneg, muntah-muntah, pusing, batuk, flu, pilek, hidung tersumbat, dan susah buang air besar (minum larutan�. air keras). Tapi, meski demikian, saya selalu punya resolusi di tiap tahun baru, walau sebenarnya saya tidak tahu pasti apa itu arti resolusi. Menurut kamus artinya adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Tuh, serem kan definisinya? Pake sidang dan musyawarah segala.
Tapi, saya tak peduli apa pun definisinya. Saya mau pakai kata yang paling sederhana saja, yaitu �harapan�. Nah, apa harapan saya di tahun 2014? Harapan saya cukup sederhana, yaitu punya rumah pohon. Kalian tahu kan rumah pohon? Itu, rumah yang dibangun di atas pohon (ya, pastilah, namanya juga rumah pohon. Nggak mungkin dibangun di atas kuburan). Dulu, di Kabupaten Pamekasan ada seorang bermana Bungkas pernah punya rumah semacam ini. Entah, apakah sekarang masih ada atau sudah musnah, saya kurang tahu.
Kenapa saya ingin punya rumah pohon? Agar internet saya bisa lancar�.
*sumber foto di sini
Kalau ditanya tentang kata apa yang paling banyak disebut pada tiap tahun baru, tentu yang akan muncul adalah �resolusi�. Ya, kata ini selalu terselip di banyak tempat; di acara diskusi, di televisi, di koran, di internet, di baliho para caleg, di pasar, di tikungan jalan, bahkan boleh jadi juga ada di dinding toilet. Tapi saya belum pernah ketemu dengan yang beginian. Kalau ada pasti itu toiletnya para jomblo yang ingin banget move on. �Resolusiku di tahun 2014 adalah
Ya, kata �resolusi� selalu identik dengan tahun baru. Karena sering mendengarnya, saya bahkan sampai eneg, muntah-muntah, pusing, batuk, flu, pilek, hidung tersumbat, dan susah buang air besar (minum larutan�. air keras). Tapi, meski demikian, saya selalu punya resolusi di tiap tahun baru, walau sebenarnya saya tidak tahu pasti apa itu arti resolusi. Menurut kamus artinya adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal. Tuh, serem kan definisinya? Pake sidang dan musyawarah segala.
Tapi, saya tak peduli apa pun definisinya. Saya mau pakai kata yang paling sederhana saja, yaitu �harapan�. Nah, apa harapan saya di tahun 2014? Harapan saya cukup sederhana, yaitu punya rumah pohon. Kalian tahu kan rumah pohon? Itu, rumah yang dibangun di atas pohon (ya, pastilah, namanya juga rumah pohon. Nggak mungkin dibangun di atas kuburan). Dulu, di Kabupaten Pamekasan ada seorang bermana Bungkas pernah punya rumah semacam ini. Entah, apakah sekarang masih ada atau sudah musnah, saya kurang tahu.
Kenapa saya ingin punya rumah pohon? Agar internet saya bisa lancar�.
*sumber foto di sini
Komentar
Posting Komentar
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.