DAYA SAING : KILAS BALIK
Namanya juga "kilas balik", jadi yang saya maksud kita meninjau ulang sekilas saja ke belakang. Ini diskusi seputar "daya saing." Tulisannya sudah cukup lawas, seri awal dipublikasikan di blog ini persisya 8 Desember 2008. Walaupun begitu, isu daya saing terus menghangat dan selalu berdampak luas (setidaknya dalam arena diskusi kebijakan). Karena itu,rasanya masih relevan saya mengangkat ulang sekedar menyampaikan kembali beberapa ulasan yang mudah-mudahan membantu pemahaman tentang daya saing secara umum.
Catatan Pinggir(an)
Sewaktu menulis, ini bukan tulisan topik utama, tetapi sebagai catatan samping. Tulisan-tulisan tersebut lebih berupa catatan pinggir(an), karena selain bukan dimaksudkan sebagai tulisan ilmiah, juga ditulis pada pinggir-pinggir malam menjelang tidur ataupun menjelang subuh.
Kata "daya saing" memang dapat memiliki arti berbeda. Ini bisa terkait dengan tataran maupun perspektif yang melibatkan keragaman dimensinya. Himpunan tulisan sebelumnya mengupas hal tersebut.
.
Pengertian Daya Saing
Memang pengertian yang paling "jelas" tentang daya saing adalah yang terkait dengan entitas "perusahaan/bisnis." Ini pengertian pada tataran mikro. Pengertian mikro (daya saing perusahaan) dapat dibaca kembali di sini.
Diskusi semakin kompleks tentang daya saing berikutnya adalah menyangkut "industri." Tentu yang dimaksud dengan industri di sini bukan semata pabrik, melainkan sehimpunan entitas bisnis dan non bisnis (beserta aktivitas dan nilai tambahnya) di bidang tertentu (baik pengertian "sektoral" ataupun "klaster industri"). Diskusi terkait dengan pengertian meso (daya saing industri) ini dapat dibaca kembali di sini dan di sini.
Jika pengertian daya saing perusahaan dan industri sudah dibaca, saatnya kita telaah daya saing dalam konteks yang lebih kompleks. Untuk daya saing daerah (dapat dianggap tataran makro jika sebagai suatu entitas ekonomis, sosial dan budaya; maupun meso dari perspektif nasional) dapat dibaca di sini dan di sini.
Selanjutnya, diskusi tentang pengertian makro (daya saing negara) dapat dibaca di sini.
Penutup
Dewasa ini, banyak pihak mengunakan telaah daya saing dari World Economic Forum (WEF). Dengan berbekal sedikit pengetahuan dari tulisan di blog ini dan mempelajari dimensi dan indikator yang digunakan oleh WEF, semoga kita dapat memanfaatkannya dengan baik. Tak perlu terlalu pesimis dengan daya saing yang masih relatif rendah, tetapi sebaliknya juga tak perlu bangga dan cepat puas dengan peningkatan peringkat daya saing yang tinggi. Capaian adalah bagian dari sebuah proses dan bermanfaat bagi evaluasi diri. Yang lebih penting adalah apakah hal tersebut dapat memacu kita berbuat bagi perbaikan ke depan. Kita semua punya kesempatan untuk berkontribusi dalam meningkatkan daya saing Indonesia ...
Semoga bermanfat.
Salam Inovasi Indonesia ...
Catatan Pinggir(an)
Sewaktu menulis, ini bukan tulisan topik utama, tetapi sebagai catatan samping. Tulisan-tulisan tersebut lebih berupa catatan pinggir(an), karena selain bukan dimaksudkan sebagai tulisan ilmiah, juga ditulis pada pinggir-pinggir malam menjelang tidur ataupun menjelang subuh.
Kata "daya saing" memang dapat memiliki arti berbeda. Ini bisa terkait dengan tataran maupun perspektif yang melibatkan keragaman dimensinya. Himpunan tulisan sebelumnya mengupas hal tersebut.
.
Pengertian Daya Saing
Memang pengertian yang paling "jelas" tentang daya saing adalah yang terkait dengan entitas "perusahaan/bisnis." Ini pengertian pada tataran mikro. Pengertian mikro (daya saing perusahaan) dapat dibaca kembali di sini.
Diskusi semakin kompleks tentang daya saing berikutnya adalah menyangkut "industri." Tentu yang dimaksud dengan industri di sini bukan semata pabrik, melainkan sehimpunan entitas bisnis dan non bisnis (beserta aktivitas dan nilai tambahnya) di bidang tertentu (baik pengertian "sektoral" ataupun "klaster industri"). Diskusi terkait dengan pengertian meso (daya saing industri) ini dapat dibaca kembali di sini dan di sini.
Jika pengertian daya saing perusahaan dan industri sudah dibaca, saatnya kita telaah daya saing dalam konteks yang lebih kompleks. Untuk daya saing daerah (dapat dianggap tataran makro jika sebagai suatu entitas ekonomis, sosial dan budaya; maupun meso dari perspektif nasional) dapat dibaca di sini dan di sini.
Selanjutnya, diskusi tentang pengertian makro (daya saing negara) dapat dibaca di sini.
Penutup
Dewasa ini, banyak pihak mengunakan telaah daya saing dari World Economic Forum (WEF). Dengan berbekal sedikit pengetahuan dari tulisan di blog ini dan mempelajari dimensi dan indikator yang digunakan oleh WEF, semoga kita dapat memanfaatkannya dengan baik. Tak perlu terlalu pesimis dengan daya saing yang masih relatif rendah, tetapi sebaliknya juga tak perlu bangga dan cepat puas dengan peningkatan peringkat daya saing yang tinggi. Capaian adalah bagian dari sebuah proses dan bermanfaat bagi evaluasi diri. Yang lebih penting adalah apakah hal tersebut dapat memacu kita berbuat bagi perbaikan ke depan. Kita semua punya kesempatan untuk berkontribusi dalam meningkatkan daya saing Indonesia ...
Semoga bermanfat.
Salam Inovasi Indonesia ...
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.