Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Tradisional
Terlihat jelas perbedaan proses pembelajaran kontekstual yang berpijak pada pandangan kontrukstivisme dengan pembelajaran tradisional yang berpijak padangan behaviorisme-objektivis. Menurut Sanjaya (2006 : 256) ada beberapa perbedaan yang dapat diuraikan sebagai berikut:
- Dalam pembelajaran kontekstual, siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sedangkan dalam pembelajaran tradisional siswa adalah penerima informasi yang pasif.
- Dalam pembelajaran kontekstual, siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi, sedangkan dalam pembelajaran tradisional siswa belajar secara individual.
- Dalam pembelajaran kontekstual, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan, sedangkan dalam pemebelajaran tradisional pembelajaran sangat abstrak.
- Dalam pembelajaran kontekstual, perilaku dibangun atas kesadaran sendiri sedangkan dalam pembelajaran tradisional perilaku dibangun atas kebiasaan.
- Dalam pembelajaran kontekstual, keterampilan dibangun atas kesadaran diri,, sedangkan dalam pembelajaran tradisional ketrampilan dikembangkan atas dasar latihan.
- Dalam pembelajaran kontekstual, hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri, sedangkan dalam pembelajaran tradisional hadiah untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor.
- Dalam pembelajaran kontekstual, seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan., sedangkan dalam pembelajaran tradisional seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman.
- Dalam pembelajaran kontekstual, bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata, sedangkan dalam pembelajaran tradisional, bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural: rumus diterapkan sampai paham, kemudian dilatihkan (drill).
- Dalam pembelajaran kontekstual, pemahaman rumus dikembangkan atas dasar skemata yang sudah ada dalam diri siswa, sedangkan dalam pembelajaran tradisional rumus itu ada di luar diri siswa, yang harus dikembangkan, diterima dan dilafalkan, dan dilatihkan.
- Dalam pembelajaran kontekstual, siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam pengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggungjawab atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif, dan membawa skemata masing-masing ke dalam proses pembelajaran sedangkan dalam pembelajaran tradisional siswa secara pasif menrima rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghapal), tampa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran.
- Dalam pembelajaran kontekstual, pengetahuan yang dimiliki oleh manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Manusia menciptakan atau membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan memahami pengalamannya sedangkan dalam pembelajaran tradisional pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian fakta, konsep, atau hukum yang brada di luar diri manusia.
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.