Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel
Sumber Ilmu Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel
Penyerangan Israel Kepada Gaza yang ternyata banyak memakan korban rakyat sipil,saya tampung beberapa beritanya disini.
1. Analis: Kita Angkat Topi untuk Hamas
Roket Hamas yang menghantam Tel Aviv mungkin belum memberikan dampak signifikan dari segi kerusakan. Akan tetapi, secara psikologis, fakta itu jelas menandakan kemampuan persenjataan Hamas maju pesat.
Diluar itu, kegigihan Hamas mulai menuai simpati. Kunjungan Menteri Luar Negeri Mesir dan Tunisia menandakan dukungan dunia Arab mulai mengalir.
"Hari ini kita angkat topi untuk Hamas," ungkap Talal Okal, analis politik Gaza, seperti dikutipalarabiya.net, Senin (19/11).
Okal mengungkap gerakan Hamas mulai terorganisir. Mereka tahu apa konsekuensinya dan siap membayar mahal untuk itu.
"Israel tidak lagi mampu memprediksi apa yang dilakukan pemimpin dunia Arab apabila serangan darat memang dilakukan. Yang pasti, presiden Mesir akan memberikan tekanan. Demikian pula dengan Ikhwanul Muslimin dan partai-partai Islam lainnya," kata Okal.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mulai mengekspresikan kepeduliannya dengan memastikan akan melakukan usaha terbaik guna mengakhiri aksi militer Israel.
Juru bicara organisasi sayap Hamas, Izz El-Deen Al-Qassam, Abu Ubaida mengatakan pihaknya telah mampu menghadapi serangan selama 22 hari di masa lalu. Karena itu, pihaknya akan lebih siap menghadapi serangan yang lebih panjang lagi.
"Serangan ini tidak akan menjadi yang terakhir melawan Israel," kata dia.
Juru bicara Hamas, Abu Zuhri memuji kegigihan organisasi sayap Hamas yang mampu mengejutkan musuh.
2. 44 Juta Website Israel Dibobol Hacker
Lebih dari 44 jutawebsite milik Israel mendapatkan serangan hecker. Serangan para hacker tersebut banyak tertuju kepada website pemerintah dan situs berita Israel.
Beberapa website resmi pemerintah Israel dikabarkan mengalami gangguan. Persisnya setelah militer Israel melancarkan agresi serangan udara sejak Rabu (14/11) lalu.
Hal itu dikonfirmasi Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz, dalam pernyataannya, Ahad (18/11), seperti dilansir Arabnews. Dia menjelaskan adanya upaya hacking yang telah berhasil memblokir salah satuwebsite penting milik Pemerintah Israel. Namun hal itu tidak berselang lama, hanya 10 menit downtime, setelah itu bisa kembali normal.
Lebih lanjut, Steinitz menambahkan, dalam sehari ada beberapa ratus website Israel yang diretas. Pihak keamanan Israel menduga serangan peretasan tersebut dialamatkan ke situs resmi milik perdana mentri Israel, presiden, serta Kementerian Luar Negri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel juga mengonfirmasi adanya serangan peretas. Menurutnya serangan tersebut tidak hanya datang dari wilayah Palestina, namun beberapa titik di Eropa dan Asia. "Divisi IT kami di kementerian akan terus mematahkan jutaan serangan cyber tersebut," kata Steinitz.
Steinitz mengeklaim sistem pertahanan Israel masih sanggup menghadapi serangan tersebut. "Saat ini kami tengah menikmati hasil dari investasi kami beberapa tahun terakhir ini dalam pengembangan sistem pertahanan komputerisasi." Tambahnya.
Walau demikian, kekhawatiran Steinitz, diakuinya masih ada walau hanya sedikit. Kekhawatirannya saat ia menginstruksikan pihak keamanan Israel untuk bekerja dalam situasi gawat darurat dalam melawan para pejuang dunia cyber yang terus menyerang situs-situs pemerintahnya.
Perang Palestina-Israel juga melibatkan dunia maya sebagai �senjata� mereka. Media sosial benar-benar dimanfaatkan, terutama bagi Israel. Angkatan Pertahanan Israel telah membentuk sistem pelacak di hampir semua platformyang tersedia untuk mengetahui pejuang Palestina saat aktif di Twitter.
3. 500 Relawan Mesir Masuk ke Gaza
Lebih dari 500 aktivis Mesir masuk ke Gaza dalam rangka solidaritas mereka terhadap warga tertindas Jalur Gaza serta untuk menyalurkan bantuan obat-obatan.
Qodsna (19/11) melaporkan, seorang aktivis dalam rombongan itu mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan Palestina sendirian dan ini menjadi pesan kami,"kata aktivis itu seperti yang dikutip Irib.
Sementara itu, rumah sakit Gaza saat ini mengalami kekurangan perlengkapan medis dan obat-obatan untuk merawat korban cedera. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan pengumpulan dana bantuan hingga 10 juta USD untuk membantu rumah sakit di Jalur Gaza.
Di sisi lain, roket Fajr-5 milik Hamas Palestina menghantam rumah Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Benny Gantz. Alalam mengutip DPA (19/11) melaporkan, televisi kanal 7 Israel mengkonfirmasikan pecahan ledakan roket menghantam rumah Benny Gantz.
4. Indonesia Diminta Lebih Agresif Bela Warga Palestina
Pemerintah Indonesia diminta lebih aktif membantu warga Palestina di kawasan konflik Gaza, demikian Ketua Dewan Pembina Presidium "Medical Emergency Rescue Committe" (MER-C) Joserizal Jurnalis usai konferensi pers di Jakarta, Senin (19/11).
"Indonesia adalah negara yang memiliki pengaruh besar di dunia Islam. Jadi saya meminta pemerintah untuk lebih keras dan agresif lagi untuk membela warga Palestina di Gaza," kata Joserizal Jurnalis.
Ia mengatakan pemerintah Indonesia dapat membantu Gaza dalam berbagai bentuk, seperti memberikan bantuan kemanusiaan dan membela kepentingan Gaza di forum internasional.
"Perbatasan antara Gaza dengan Mesir di Rafah, sudah relatif longgar sehingga bantuan relawan, makanan atau pun obat-obatan dari luar Gaza, relatif lebih lancar," ujar dia.
Satu hal yang penting, kata dia, Indonesia sebaiknya mengirimkan pejabatnya untuk melakukan kunjungan ke Jalur Gaza sebagai bentuk dukungan.
Menurut dia, ketegangan antara Palestina dengan Israel sekarang berbeda dibanding peristiwa pada 2009.
Dulu, hampir tidak ada pemimpin atau pejabat negara yang turun tangan, sedangkan sekarang mulai terlihat, misalnya Perdana Menteri Hisham Kandil serta Menteri Luar Negeri Tunisia, Rafik Abdesslem yang mengunjungi Gaza untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina.
Sebelumnya, dua orang Palestina meninggal, Ahad malam dalam serangan udara Israel terhadap bagian selatan Jalur Gaza.
"Satu pesawat tanpa awak milik Israel menembakkan roket ke permukiman Tal Al-Hawa di bagian selatan Kota Gaza, sehingga menewaskan dua gerilyawan Palestina," kata beberapa saksi mata sebagaimana dilaporkan Xinhua-OANA yang dipantau di Jakarta, Senin (19/11).
Menurut beberapa sumber, sebanyak 72 orang Palestina, termasuk 20 anak kecil, delapan perempuan dan sembilan orang lanjut usia tewas dan lebih dari 600 orang lagi cedera sejak dilancarkannya "Operasi Pilar Pertahanan" pada Rabu.
5. Trik Palestina Kelabui Spionase Israel
Tidak tersisanya lagi target serangan militer rezim Israel di Gaza memaksa mereka mengerahkan tim spionase untuk menentukan target baru, akan tetapi gerakan perlawanan Palestina menyuplai Shabak dengan informasi-informasi salah, dan berhasil mengelabui mereka.
Kantor berita al-Majed, sebagaimana dikutip Fars News melaporkan, "Rezim Israel di tahun-tahun pasca perang tidak mampu meng-update database target serangannya di Gaza. Namun, mereka juga mengklaim memiliki database terkait informasi akurat letak landasan peluncuran roket dan gudang persenjataan serta markas pemimpin gerakan perlawanan Palestina."
Pada saat yang sama, salah seorang aparat keamanan Gaza, Abu Ibrahim mengaku pernah diminta oleh agen rahasia Israel, Shabak, dan sejumlah mata-matanya untuk mengidentifikasi letak landasan peluncuran roket serta gudang-gudang senjata brigade-brigade perlawanan Palestina.
Dari salah satu percakapan seorang tentara Israel dengan mata-matanya yang berhasil direkam gerakan perlawanan Palestina, diketahui bahwa Shabak tidak mampu mengidentifikasi dengan akurat sasaran mereka di Gaza sehingga dapat menghantamnya.
Tentara Israel itu meminta mata-matanya untuk mulai bergerak di sekitar lokasi peluncuran roket gerakan perlawanan Palestina, dan mengidentifikasi tempat-tempat itu dengan tepat sehingga dapat dijadikan sasaran rudal-rudalnya.
Abu Ibrahim mengatakan bahwa gerakan Shabak di Gaza tidak sederhana, pasalnya mata-mata mereka yang berhasil ditangkap pejuang Palestina terhitung banyak. Selain itu, gerakan perlawanan Palestina berhasil mengelabui mereka dengan informasi-informasi salah melalui sejumlah kanal khusus mereka di dalam agen spionase tersebut.
Penyerangan Israel Kepada Gaza yang ternyata banyak memakan korban rakyat sipil,saya tampung beberapa beritanya disini.
1. Analis: Kita Angkat Topi untuk Hamas
Roket Hamas yang menghantam Tel Aviv mungkin belum memberikan dampak signifikan dari segi kerusakan. Akan tetapi, secara psikologis, fakta itu jelas menandakan kemampuan persenjataan Hamas maju pesat.
Diluar itu, kegigihan Hamas mulai menuai simpati. Kunjungan Menteri Luar Negeri Mesir dan Tunisia menandakan dukungan dunia Arab mulai mengalir.
"Hari ini kita angkat topi untuk Hamas," ungkap Talal Okal, analis politik Gaza, seperti dikutipalarabiya.net, Senin (19/11).
Okal mengungkap gerakan Hamas mulai terorganisir. Mereka tahu apa konsekuensinya dan siap membayar mahal untuk itu.
"Israel tidak lagi mampu memprediksi apa yang dilakukan pemimpin dunia Arab apabila serangan darat memang dilakukan. Yang pasti, presiden Mesir akan memberikan tekanan. Demikian pula dengan Ikhwanul Muslimin dan partai-partai Islam lainnya," kata Okal.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mulai mengekspresikan kepeduliannya dengan memastikan akan melakukan usaha terbaik guna mengakhiri aksi militer Israel.
Juru bicara organisasi sayap Hamas, Izz El-Deen Al-Qassam, Abu Ubaida mengatakan pihaknya telah mampu menghadapi serangan selama 22 hari di masa lalu. Karena itu, pihaknya akan lebih siap menghadapi serangan yang lebih panjang lagi.
"Serangan ini tidak akan menjadi yang terakhir melawan Israel," kata dia.
Juru bicara Hamas, Abu Zuhri memuji kegigihan organisasi sayap Hamas yang mampu mengejutkan musuh.
2. 44 Juta Website Israel Dibobol Hacker
Lebih dari 44 jutawebsite milik Israel mendapatkan serangan hecker. Serangan para hacker tersebut banyak tertuju kepada website pemerintah dan situs berita Israel.
Beberapa website resmi pemerintah Israel dikabarkan mengalami gangguan. Persisnya setelah militer Israel melancarkan agresi serangan udara sejak Rabu (14/11) lalu.
Hal itu dikonfirmasi Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz, dalam pernyataannya, Ahad (18/11), seperti dilansir Arabnews. Dia menjelaskan adanya upaya hacking yang telah berhasil memblokir salah satuwebsite penting milik Pemerintah Israel. Namun hal itu tidak berselang lama, hanya 10 menit downtime, setelah itu bisa kembali normal.
Lebih lanjut, Steinitz menambahkan, dalam sehari ada beberapa ratus website Israel yang diretas. Pihak keamanan Israel menduga serangan peretasan tersebut dialamatkan ke situs resmi milik perdana mentri Israel, presiden, serta Kementerian Luar Negri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel juga mengonfirmasi adanya serangan peretas. Menurutnya serangan tersebut tidak hanya datang dari wilayah Palestina, namun beberapa titik di Eropa dan Asia. "Divisi IT kami di kementerian akan terus mematahkan jutaan serangan cyber tersebut," kata Steinitz.
Steinitz mengeklaim sistem pertahanan Israel masih sanggup menghadapi serangan tersebut. "Saat ini kami tengah menikmati hasil dari investasi kami beberapa tahun terakhir ini dalam pengembangan sistem pertahanan komputerisasi." Tambahnya.
Walau demikian, kekhawatiran Steinitz, diakuinya masih ada walau hanya sedikit. Kekhawatirannya saat ia menginstruksikan pihak keamanan Israel untuk bekerja dalam situasi gawat darurat dalam melawan para pejuang dunia cyber yang terus menyerang situs-situs pemerintahnya.
Perang Palestina-Israel juga melibatkan dunia maya sebagai �senjata� mereka. Media sosial benar-benar dimanfaatkan, terutama bagi Israel. Angkatan Pertahanan Israel telah membentuk sistem pelacak di hampir semua platformyang tersedia untuk mengetahui pejuang Palestina saat aktif di Twitter.
3. 500 Relawan Mesir Masuk ke Gaza
Lebih dari 500 aktivis Mesir masuk ke Gaza dalam rangka solidaritas mereka terhadap warga tertindas Jalur Gaza serta untuk menyalurkan bantuan obat-obatan.
Qodsna (19/11) melaporkan, seorang aktivis dalam rombongan itu mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan Palestina sendirian dan ini menjadi pesan kami,"kata aktivis itu seperti yang dikutip Irib.
Sementara itu, rumah sakit Gaza saat ini mengalami kekurangan perlengkapan medis dan obat-obatan untuk merawat korban cedera. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan pengumpulan dana bantuan hingga 10 juta USD untuk membantu rumah sakit di Jalur Gaza.
Di sisi lain, roket Fajr-5 milik Hamas Palestina menghantam rumah Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Benny Gantz. Alalam mengutip DPA (19/11) melaporkan, televisi kanal 7 Israel mengkonfirmasikan pecahan ledakan roket menghantam rumah Benny Gantz.
4. Indonesia Diminta Lebih Agresif Bela Warga Palestina
Pemerintah Indonesia diminta lebih aktif membantu warga Palestina di kawasan konflik Gaza, demikian Ketua Dewan Pembina Presidium "Medical Emergency Rescue Committe" (MER-C) Joserizal Jurnalis usai konferensi pers di Jakarta, Senin (19/11).
"Indonesia adalah negara yang memiliki pengaruh besar di dunia Islam. Jadi saya meminta pemerintah untuk lebih keras dan agresif lagi untuk membela warga Palestina di Gaza," kata Joserizal Jurnalis.
Ia mengatakan pemerintah Indonesia dapat membantu Gaza dalam berbagai bentuk, seperti memberikan bantuan kemanusiaan dan membela kepentingan Gaza di forum internasional.
"Perbatasan antara Gaza dengan Mesir di Rafah, sudah relatif longgar sehingga bantuan relawan, makanan atau pun obat-obatan dari luar Gaza, relatif lebih lancar," ujar dia.
Satu hal yang penting, kata dia, Indonesia sebaiknya mengirimkan pejabatnya untuk melakukan kunjungan ke Jalur Gaza sebagai bentuk dukungan.
Menurut dia, ketegangan antara Palestina dengan Israel sekarang berbeda dibanding peristiwa pada 2009.
Dulu, hampir tidak ada pemimpin atau pejabat negara yang turun tangan, sedangkan sekarang mulai terlihat, misalnya Perdana Menteri Hisham Kandil serta Menteri Luar Negeri Tunisia, Rafik Abdesslem yang mengunjungi Gaza untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina.
Sebelumnya, dua orang Palestina meninggal, Ahad malam dalam serangan udara Israel terhadap bagian selatan Jalur Gaza.
"Satu pesawat tanpa awak milik Israel menembakkan roket ke permukiman Tal Al-Hawa di bagian selatan Kota Gaza, sehingga menewaskan dua gerilyawan Palestina," kata beberapa saksi mata sebagaimana dilaporkan Xinhua-OANA yang dipantau di Jakarta, Senin (19/11).
Menurut beberapa sumber, sebanyak 72 orang Palestina, termasuk 20 anak kecil, delapan perempuan dan sembilan orang lanjut usia tewas dan lebih dari 600 orang lagi cedera sejak dilancarkannya "Operasi Pilar Pertahanan" pada Rabu.
5. Trik Palestina Kelabui Spionase Israel
Tidak tersisanya lagi target serangan militer rezim Israel di Gaza memaksa mereka mengerahkan tim spionase untuk menentukan target baru, akan tetapi gerakan perlawanan Palestina menyuplai Shabak dengan informasi-informasi salah, dan berhasil mengelabui mereka.
Kantor berita al-Majed, sebagaimana dikutip Fars News melaporkan, "Rezim Israel di tahun-tahun pasca perang tidak mampu meng-update database target serangannya di Gaza. Namun, mereka juga mengklaim memiliki database terkait informasi akurat letak landasan peluncuran roket dan gudang persenjataan serta markas pemimpin gerakan perlawanan Palestina."
Pada saat yang sama, salah seorang aparat keamanan Gaza, Abu Ibrahim mengaku pernah diminta oleh agen rahasia Israel, Shabak, dan sejumlah mata-matanya untuk mengidentifikasi letak landasan peluncuran roket serta gudang-gudang senjata brigade-brigade perlawanan Palestina.
Dari salah satu percakapan seorang tentara Israel dengan mata-matanya yang berhasil direkam gerakan perlawanan Palestina, diketahui bahwa Shabak tidak mampu mengidentifikasi dengan akurat sasaran mereka di Gaza sehingga dapat menghantamnya.
Tentara Israel itu meminta mata-matanya untuk mulai bergerak di sekitar lokasi peluncuran roket gerakan perlawanan Palestina, dan mengidentifikasi tempat-tempat itu dengan tepat sehingga dapat dijadikan sasaran rudal-rudalnya.
Abu Ibrahim mengatakan bahwa gerakan Shabak di Gaza tidak sederhana, pasalnya mata-mata mereka yang berhasil ditangkap pejuang Palestina terhitung banyak. Selain itu, gerakan perlawanan Palestina berhasil mengelabui mereka dengan informasi-informasi salah melalui sejumlah kanal khusus mereka di dalam agen spionase tersebut.
Sekian Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel dari Sumber Ilmu.
semoga ada manfaatnya.
Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel
Serangan israel kepada rakyat sipil di Gaza
Banyak Rakyat Sipil Palestina yang mati akibat serangan Israel
Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel
Berita Terlengkan Mengenai Peperangan Palestina Melawan Israel
Korban Korban Israel Ternyata banyak rakyat Sipil
Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel
Serangan israel kepada rakyat sipil di Gaza
Banyak Rakyat Sipil Palestina yang mati akibat serangan Israel
Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel
Berita Terlengkan Mengenai Peperangan Palestina Melawan Israel
Korban Korban Israel Ternyata banyak rakyat Sipil
Kumpulan Berita Perang Palestina-Israel
Comments
Post a Comment
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.